purchase books written by me.

purchase books written by me.
Price : Rp. 30.000,- or US$ 8.88

Friday, February 8, 2013

Roh Kudus dan Pekerjaan-Nya

 Roh Kudus dan Pekerjaan-Nya
3 June 2012 by James Alfyn Muaja Leave a Comment
 A. PRIBADI ROH KUDUS

Tuhan Yesus, yang telah bangkit dari antara orang-orang mati, yang telah naik ke sorga serta dipermuliakan disebelah kanan Allah, ialah yang mengutus Roh Kudus agar tinggal di dalam hati orang-orang saleh. Roh Kudus itu tidak mempunyai tubuh bagi dirinya sendiri, kecuali orang-orang yang ditebus oleh Kristus menyerahkan tubuhnya kepada-Nya untuk menjadi tempat kediaman roh itu. Pada hari Pentakosta Roh Kudus mulai tinggal di dalam hati orang-orang yang ditebus oleh Kristus, yaitu yang menjadi tubuh Kristus dan jemaat-Nya. Pelajaran mengenai Roh Kudus penting sekali bagi jemaat Kristus. Marilah kita menyelidiki hal itu.



I. KEPRIBADIAN ROH KUDUS

Roh Kudus bukan suatu kuasa yang tidak memiliki kepribadian, dan bukan hanya suatu gerakan, Roh Kudus ialah satu pribadi yang pasti. Hal ini diajarkan dalam Alkitab seperti berikut:

A. Sebutan Ia dan Dia dipakai untuk Roh Kudus

Sebelum Ia dan Dia biasa dipakai hanya kepada suatu pribadi, dan dalam Yohanes 14:16,17; 15:16; 16:7-14; dua perkataan itu dipakai untuk Roh Kudus, yang membuktikan bahwa Ia adalah satu pribadi yang pasti.

B. Sifat-sifat suatu pribadi ada pada Roh Kudus

Roh Kudus mempunyai pengetahuan – 1Korintus 2:10,11.
 Roh Kudus berkehendak – 1Korintus 12:11.
 Roh Kudus mempunyai kasih – Roma 15:30.
 Roh Kudus mempunyai pikiran – Roma 8:27.
 Nyata bahwa sifat-sifat penting yang ada pada satu pribadi dimiliki oleh Roh Kudus.

C. Perbuatan Roh Kudus yang menyatakan Ia adalah satu pribadi

Roh Kudus menyelidiki segala sesuatu yang tersembunyi dalam diri Allah – 1Korintus 2:10.
 Roh Kudus dapat berkata-kata kepada manusia – Wahyu 2:7; Kisah 13:2; 21:11.
 Roh Kudus bersaksi tentang Kristus – Yohanes 15:26.
 Roh Kudus memohon untuk kita – Roma 8:26.
 Roh Kudus mengajarkan segala kebenaran – Yohanes 14:26; 16:12,14.
 Roh Kudus memimpin orang-orang saleh – Kisah 16:6; Roma 8:14.
 Roh Kudus memerintah – Kisah 16:6,7.
 Roh Kudus memanggil manusia serta memberi jabatan kepada mereka Kisah 13:2; 20:28.
 Roh Kudus telah melakukan banyak hal yang hanya dapat dilakukan oleh satu pribadi.

D. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh manusia terhadap Roh Kudus

Roh Kudus dapat didukacitakan dan didurhakai – Kejadian 6:3; Yesaya 63:10; Kisah 7:51; Efesus 4:30. Roh Kudus dapat diolok-olok – Ibrani 10:29. Kepada Roh Kudus orang dapat berdusta – Kisah 5:3. Roh Kudus dapat diterima atau disambut – Yohanes 20:22; Kisah 19:2. Roh Kudus dapat dihujat – Matius 12:31-32. Sikap semacam itu hanya dapat dilakukan kepada satu pribadi.

E. Roh Kudus Menggantikan Tuhan Yesus di atas Bumi ini

Memang Tuhan Yesus adalah satu pribadi, dan ketika Ia di dunia ini orang-orang mengakui bahwa Ia adalah satu pribadi. Oleh sebab Tuhan Yesus mengutus Roh Kudus untuk menggantikan Dia (Yohanes 14:16-18), maka hal itu membuktikan bahwa Roh Kudus adalah satu pribadi; sebab hanya satu pribadi yang dapat menggantikan Tuhan Yesus. Roh Kudus bukan hanya satu kuasa yang melaluinya Allah bekerja, melainkan Ia adalah satu pribadi yang pasti. Satu pribadi mempunyai pengetahuan, kehendak dan niat dalam dirinya. Tuhan Yesus telah mengatakan bahwa Roh Kudus sebagai satu pribadi akan mengajarkan segala perkara kepada kita serta menyaksikan tentang Yesus Kristus. Kita patut menganggap Roh Kudus sebagai satu pribadi sama seperti kita memikirkan Tuhan Yesus adalah satu pribadi.



II. KETUHANAN ROH KUDUS

Roh Kudus adalah Pribadi ilahi; Ia adalah Allah. Ini adalah ajaran Alkitab. Roh Kudus adalah salah satu Pribadi dari Allah Tritunggal.

A. Sifat-sifat Ketuhanan ada pada Roh Kudus

Roh Kudus Kekal – Ibrani 9:14.
 Roh Kudus Mahatahu – Yohanes 14:26; 16:13; 1Korintus 2:10.
 Roh Kudus Mahakuasa. Hal ini dapat dilihat dalam hal Maria mengandung Yesus Kristus oleh kuasa Roh Kudus – Lukas 1:35.
 Roh Kudus Mahahadir – Mazmur 139:7-10.
 Sifat-sifat ini merupakan sifat-sifat ilahi dan sifat-sifat itu ada juga pada Roh Kudus.

B. Pekerjaan-pekerjaan ilahi dikerjakan oleh Roh Kudus

Roh Kudus berkuasa menciptakan — Ayub 33:4; Mazmur 104:30 Roh Kudus berkuasa menghidupkan, yaitu Ia memberi hidup kepada manusia — Yohanes 6:63; Roma 8:2,11 Melalui ilham ilahi Roh Kudus memakai para nabi dan rasul untuk bernubuat — 2Samuel 23:2,3; 2Petrus 1:21. Roh Kudus melahirkan kembali orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus — Yohanes 3:5-8.

C. Nama Roh Kudus disebut bersama-sama dengan nama-nama Allah dan nama Kristus

Nama Roh Kudus disamakan dengan Nama Kristus dalam Amanat Agung Kristus, Matius 28:19. Nama Roh Kudus disamakan dengan Nama Allah dan dengan Nama Anak Allah dalam doa nikmat, 2Korintus 13:13; dan dalam menjalankan pekerjaan jemaat – 1Korintus 12:4-6. Berdasarkan semuanya itu patutlah kita juga mengaku bahwa Roh Kudus adalah Allah.

D. Roh Kudus disebut Allah dan Tuhan

Dalam Kisah 5:3 Petrus memberitahukan kepada Ananias bahwa ia telah berdusta kepada Roh Kudus; dan dalam ayat yang berikutnya Petrus berkata kepadanya bahwa ia telah berdusta kepada Allah. Nyata bahwa Roh Kudus sesuai dengan Allah dan Ia adalah Allah. Dan di dalam 2Korintus 3:17,18 Tuhan dan Roh Kudus disamakan dan dipakai berganti-ganti.

E. Sebutan-sebutan dalam Perjanjian Lama yang jelas ditujukan kepada Tuhan dalam Perjanjian Baru ditunjukan kepada Roh Kudus.

Bandingkanlah Yesaya 6:8-10 dengan Kisah 28:25-27. Ayat-ayat tersebut juga dikenakan kepada Tuhan Yesus. Jadi rupanya Yesaya 6:3 juga ditujukan kepada Allah Tritunggal, sebab ayat tersebut dapat dikenakan pada tiap pribadi dari Allah Tritunggal itu, masing-masing dikenakan kepada Tiga Pribadi yang menjadi Allah yang Esa. Bandingkanlah Keluaran 16:7 dengan Ibrani 3:7-9 dan Mazmur 95:8-11. Oleh karena hal-hal ini dinyatakan dalam Perjanjian Baru maka nyatalah bahwa Roh Kudus adalah Allah.

F. Roh Kudus berbeda dengan Allah Bapa dan Allah Anak

Walaupun Roh Kudus adalah Allah, kita harus ingat bahwa Ia adalah satu Pribadi yang berbeda dengan Allah Bapa dan Allah Anak. Hal ini nyata dari ayat-ayat yang berikut: Lukas 3:21,22; Matius 28:19; Yohanes 14:16; 16:7; Kisah 2:33.

G. Roh Kudus mentaati perintah Allah Bapa dan Allah Anak

Dalam Alkitab jelas dikatakan bahwa Roh Kudus dengan sukarela mentaati perintah Allah Bapa dan Allah Anak. Kita dapat membaca dari ayat-ayat yang berikut: Yohanes 14:26; 15:26; 16:13,14.



III. NAMA-NAMA ROH KUDUS

Nama-nama Roh Kudus penting sekali sebab nama-nama itu menyatakan sifat-Nya dan pekerjaan-Nya. Berikut ini adalah beberapa nama yang terdapat dalam Alkitab.

A. Nama-nama Roh Kudus yang menyatakan hubungan-Nya dengan Allah Bapa

Roh Allah yang hidup – 2Korintus 3:3.
 Roh Allah – 1Korintus 3:16.
 Roh-Mu – Mazmur 104:30.
 Roh Tuhan – Yesaya 11:2; 61:1.
 Roh – Yohanes 3:6-8.

B. Nama-nama Roh Kudus yang menyatakan hubungan-Nya dengan Yesus Kristus

Roh Kristus – Roma 8:9.
 Roh Anak-Nya – Galatia 4:6.
 Roh Yesus Kristus – Filipi 1:19.
 Roh Yesus – Kisah 16:7.

Dengan demikian jelas bahwa Roh Kudus diutus oleh Allah Bapa dan Allah Anak (Yohanes 14:26; 15:26). Patutlah kita ingat bahwa “Ketika Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta itu, maka Ia telah datang sebagai Roh Tuhan Yesus yang telah dipermuliakan, yaitu Roh Kristus yang menjelma menjadi manusia, disalibkan, dan dipermuliakan, yang bukan membawa kehidupan Allah kepada kita, melainkan kehidupan yang ada pada Pribadi Yesus Kristus.” (Andrew Murray).

C. Nama-nama Roh Kudus yang menyatakan perangai dan pekerjaan-Nya

Roh Kudus – Lukas 11:13.
Roh Kekudusan – Roma 1:4.
Roh yang mengadili dan yang membakar – Yesaya 4:4. Nama ini menyatakan bahwa Ia menyelidiki, menghukum, dan menyucikan dengan api.
 Roh Kebenaran – Yohanes 14:17; 15:26; 16:13. Roh Kudus adalah kebenaran, dan Ia bersaksi tentang kebenaran itu, dan memberitakan kebenaran itu.
Roh Kudus yang dijanjikan – Efesus 1:13. Ialah yang dijanjikan oleh Bapa dan Anak, Lukas 24:49; Kisah 1:4.
Roh yang memberi hidup_ – Roma 8:2.
Roh kasih karunia – Ibrani 10:29. Ialah yang memberitakan anugerah Allah.
Roh kemuliaan – 1Petrus 4:14.
Roh yang kekal – Ibrani 9:14.
Penghibur – Yohanes 14:26; 15:26; 16:7. Perkataan yang diterjemahkan “Penghibur” mempunyai arti lebih daripada itu. Memang perkataan itu berarti “orang yang mendampingi”, yaitu orang yang berdiri di sisi kita untuk membela kita. Dalam 1Yohanes 2:1, perkataan itu diterjemahkan “Pengantara”. Roh Kuduslah yang dipanggil ke sisi kita untuk menolong dan membela kita. Itulah nama yang mengandung kasih yang besar. Baiklah kita selalu ingat bahwa Roh Kudus senantiasa ada di dekat kita untuk menolong dan membela kita dalam segala kesusahan, pencobaan, bahaya atau apapun.

Kita wajib mengenal Roh Kudus menurut sifat-sifat yang dijelaskan dalam setiap nama-nama itu.

D. Tanda-tanda Roh Kudus

Ada beberapa benda atau hal-hal lain yang dipakai dalam Alkitab untuk menandakan Roh Kudus, yaitu burung merpati, air, api, angin, air anggur dan minyak.

Burung merpati menandakan Roh Kudus sebab burung itu dipakai pada waktu Yesus Kristus dibaptiskan. Matius 3:16; Markus 1:10; Lukas 3:22; Yohanes 1:32; Kejadian 1:2; 8:8-12. Pada burung merpati terdapat sifat-sifat seperti berikut: kasih, tulus hati, suka berdamai, lemah lembut dan tidak menyakiti. Merpati tidak mempunyai empedu, dan tidak mau berkelahi. Roh Kudus dapat didukacitakan tetapi Ia tidak menjadi marah.

Air menandakan Roh Kudus sebab air menyucikan. Yesaya 44:3; Wahyu 22:17; Yohanes 4:14; Yohanes 7:38,39. Air menandakan pembaharuan, kepuasan dan kepenuhan. Roh Kudus melakukan hal itu di dalam kita.

Api menandakan Roh Kudus sebab api itu menyelidiki, menyucikan, dan menerangi. 1Raja 18:38; Kisah 2:3; Yesaya 6:6,7; Matius 3:11,12; Lukas 3:16,17. Api itu menandakan kehadiran Allah, kuasa Allah, dan bagaimana Allah menyucikan.

Angin menandakan Roh Kudus sebab angin itu menyatakan kehidupan dan gerakan. Yohanes 3:3-8; Kisah 2:2; Kejadian 2:7; Yohanes 20:22. Ini menyatakan dua pekerjaan Roh Kudus di dalam manusia, yaitu melahirkan kembali dan membaptiskan dengan Roh Kudus. Angin membawa kehidupan dan menumbuhkan segala tanaman; begitu juga Roh Kudus bekerja di dalam kita.

Air anggur menandakan Roh Kudus sebab air anggur membuat orang menjadi berani dan bersemangat, Efesus 5:18; Kisah 2:13. Kehendak Allah ialah supaya Roh Kudus saja yang dapat membuat orang menjadi bersemangat; tetapi Iblis telah menipu manusia supaya mereka mencari kedua hal itu dalam air anggur.

Minyak menandakan Roh Kudus sebab Ia yang mengurapi, menguasai, dan menerangi manusia. 1Samuel 16:13; Keluaran 30:23-33; Mazmur 92:11; Yesaya 61:1-3; Mazmur 23:5; Kisah 10:38; Yakobus 5:14; 1Yoh 2:20,27. Roh Kudus mengurapi dan menguasai kita dalam melakukan pekerjaan dan dalam kehidupan kita, dan Ia juga menerangkan hati kita.

Untuk mengakhiri pasal ini kami kutip perkataan dari Andrew Murray: “Roh Kudus ada di dalam saya sebagai suatu kuasa atau satu Pribadi, yang mempunyai kehendak dan maksud terhadap saya. Saya menyerahkan seluruh pribadi saya kepada Roh Kudus, dan kepribadian saya tidak dihilangkan melainkan dibaharui dan dikuatkan. Alangkah baiknya melihat bagaimana Roh Kudus menguasai hal-hal yang sebelumnya diperintah oleh keinginan tubuh.



IV. BERDOSA ATAU BERSALAH KEPADA ROH KUDUS

Hal ini patut direnungkan baik-baik oleh orang-orang Kristen maupun orang-orang yang belum percaya, sebab dosa kepada Roh Kudus membawa akibat-akibat yang berat sekali. Ada dua bagian, yaitu dosa-dosa kepada Roh Kudus yang diperbuat oleh orang-orang yang tidak percaya dan yang diperbuat oleh orang-orang yang sudah percaya.

A. Berdosa atau bersalah kepada Roh Kudus yang diperbuat oleh orang-orang yang tidak percaya

Dalam Kisah 7:51-57 diterangkan bagaimana orang-orang melawan Roh Kudus yang sedang menarik hati mereka untuk datang kepada Tuhan Yesus. Dosa ini dilakukan oleh banyak orang di dalam dunia pada waktu ini.

Dalam Ibrani 10:29 dikemukakan tentang dosa orang-orang yang menghina (menginjak-injak) Roh Kudus. Bandingkan dengan Lukas 18:32. Kalau seseorang menolak kesaksian Roh Kudus dari hal Kristus maka orang itu menghina Roh Kudus.

Dalam Matius 12:31-32 ditulis tentang dosa karena menghujat Roh Kudus. Itulah dosa yang terbesar, sebab Tuhan Yesus berkata bahwa dosa itu tidak dapat diampuni. Rupanya dosa itu dilakukan bila seseorang mengatakan bahwa pekerjaan yang sebenarnya dilakukan oleh Allah dengan kuasa Roh Kudus itu dilakukan oleh Iblis. Lihat Matius 12:24,27,28.

B. Dosa atau kesalahan kepada Roh Kudus yang diperbuat oleh orang-orang yang percaya

Dalam Efesus 4:30,31 kita diminta agar tidak mendukacitakan Roh Kudus. Lihat Yesaya 63:10; Efesus 5:4; dan Galatia 5:17-21. Kalau orang-orang Kristen mengatakan hal-hal yang sia-sia atau jenaka (Efesus 5:4), atau kalau kita melakukan sesuatu seperti yang disebut dalam Galatia 5:17-21, mendukacitakan Roh Kudus. Janganlah kita mendukacitakan Dia supaya tidak terjadi atas kita apa yang disebut dalam Yesaya 63:10.

Dalam Kisah 5:3,4 diceritakan tentang seorang Kristen yang berdusta kepada Roh Kudus. Seringkali orang Kristen berkata, “Aku menyerahkan semuanya kepada Tuhan”, padahal kenyataannya tidak, jadi itu adalah dusta. Ananias menginginkan supaya orang-orang menganggap ia telah menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Bandingkanlah dengan pasal Yosua 7:1-26 dan 2Raja 5:20-27.

Dalam 1Tesalonika 5:19 kita diminta agar jangan memadamkan Roh Kudus. Itu berarti jangan memadamkan pekerjaan Roh Kudus di dalam hati kita sendiri, misalnya bila Roh Kudus mengajak serta memimpin kita di dalam kesucian. Juga dalam pelayanan kita untuk Tuhan, kalau kita tidak menurut perintah-Nya kepada kita maka kita memadamkan Roh Kudus. Janganlah kita menyalahkan pekerjaan orang lain dalam ladang Tuhan, sebab dengan demikian seringkali kita memadamkan Roh Kudus.



B. PEKERJAAN ROH KUDUS
 I. PEKERJAAN ROH KUDUS SEBAGAI SALAH SATU DARI ALLAH TRITUNGGAL

Alkitab mengajarkan bahwa dalam tiap-tiap pekerjaan Allah, maka Bapa, Anak dan Roh Kudus bekerja bersama-sama. Di dalam pekerjaan menciptakan alam ini beserta isinya, di dalam menebus manusia, dan di dalam menyelamatkan manusia kita melihat pekerjaan daripada tiap-tiap Tritunggal sebagai berikut: dalam tiap-tiap pekerjaan Allah, maka kuasa untuk menciptakan berasal dari Bapa; kuasa untuk mengatur berasal dari Anak; dan kuasa untuk menyelenggarakan atau menyempurnakan berasal dari Roh Kudus. Oleh sebab itu dalam tiap-tiap pekerjaan Allah, bagian atau tugas Roh Kudus ialah menggenapkan apa yang dimaksudkan oleh Bapa dan yang diatur atau dilaksanakan oleh Anak- (Roma 11:36; 1Korintus 8:6).

“Dinyatakan dalam Alkitab bahwa segala pekerjaan berasal daripada Bapa, dengan melalui Anak, dan oleh Roh Kudus. Dan dalam hal manusia berbalik kepada Allah oleh jalan tebusan, manusia selalu menuju kepada Bapa, dengan melalui Anak, oleh Roh Kudus, (Efesus 2:18)” – Hodge.



II. PEKERJAAN ROH KUDUS DI DALAM ALAM SEMESTA

Dalam Alkitab nyata bahwa masing-masing mendapat satu bagian dalam pekerjaan penciptaan, yaitu: Allah Bapa – Kejadian 1:1. Allah Anak – Kolose 1:16; Ibrani 11:3. Allah Roh Kudus – Mazmur 33:6; 104:30.

Dalam pekerjaan penciptaan terlihat tiga kuasa yang bekerja, yaitu kuasa yang mengadakan, yang datang dari Bapa; kuasa yang mengatur dan membentuk, yang datang dari Anak; dan kuasa yang menyempurnakan dan menggenapkan yang datang dari Roh Kudus.

Pekerjaan istimewa dari Roh Kudus dalam penciptaan yaitu “membawa segenap kejadian kepada tujuannya yaitu mempermuliakan Allah”. Kuyper.

Dengan perkataan lain, pekerjaan Roh Kudus ialah memelihara dan menyempurnakan kehidupan, membawa peraturan, kebaikan dan keelokan di dalam alam ini. Roh Kudus telah mengatur angkasa raya, Ayub 26:13; Mazmur 33:6; Yesaya 40:12,13.

Apakah pekerjaan Roh Kudus dalam alam ini hanya berhubungan dengan penciptaan-Nya yang sudah selesai, atau apakah Ia masih bekerja sampai sekarang? Alkitab menyatakan bahwa Ia masih bekerja dalam alam ini. Roh Kudus membaharui muka bumi dan makhluk-makhluk yang hidup dipelihara oleh-Nya (Mazmur 104:30). Roh Kudus memelihara tumbuh-tumbuhan (Mazmur 104:10-13). Roh Kudus memelihara binatang-binatang (Mazmur 104:11,12,14,21,27). Dunia yang telah menjadi kacau diperbaiki oleh Roh Kudus (Kejadian 1:2,3; 2:7). Dalam segala kejadian yang dikerjakan oleh Roh Kudus, rupanya kejadian itu terjadi menurut tingkatan yang makin lama makin tinggi. Pertama-tama yang terjadi adalah terang, yang tidak mempunyai kehidupan, lalu rumput dan tumbuh-tumbuhan, lalu binatang, lalu manusia, dan kemudian anak Manusia, yaitu Kristus, pada waktu Ia dikandung oleh kuasa Roh Kudus.

Dalam hal ini terlihat kemajuan, tetapi bukan kemajuan sebagaimana yang dikatakan dalam pengajaran yang sesat yaitu pengajaran evolusi (evolution).



III. PEKERJAAN ROH KUDUS DALAM ALKITAB

Dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Baru, ada pekerjaan Roh Kudus yang penting sekali.

Roh Kudus telah menyatakan Wahyu; yaitu kebenaran baru yang tidak dapat diterima oleh pikiran manusia tanpa pertolongan Roh Kudus. Segenap Alkitab perlu diilhamkan untuk menyatakan kebenaran yang baru ataupun yang lama kepada manusia (2Timotius 3:16). Lihat juga ayat ini dalam terjemahan dari Firman Allah Yang Hidup dan Kabar Baik Masa Kini. Bukan berarti bahwa segenap Alkitab adalah suatu penyataan kebenaran yang baru, sebab dalam Alkitab terdapat juga kenyataan sejarah. Akan tetapi segenap Alkitab itu diilhamkan, baik bagian sejarahnya maupun bagian yang merupakan kebenaran baru yang manusia tidak dapat menerimanya tanpa pertolongan Roh Kudus. Perlu sekali segenap Alkitab diilhamkan oleh Allah supaya kebenaran yang dihadapkan kepada manusia tidak ada yang salah. Lihat 2Samuel 23:1,2; Yohanes 14:26; 15:26. Roh Kudus juga menerangi, yaitu Ia menerangi pikiran kita supaya dapat mengerti kebenaran yang diilhamkan oleh Tuhan.

Tanpa pertolongan Roh Kudus kita tidak dapat mengerti hal-hal tentang Allah (1Korintus 2:10-16; Efesus 1:17,18). Roh Kudus juga menjelaskan dan menempelak hati kita melalui pelajaran Alkitab. Oleh sebab itu kita mendapat berkat rohani dan bertambah-tambah secara rohani oleh sebab Firman Allah.



IV. PEKERJAAN ROH KUDUS DALAM KRISTUS

Roh Kudus telah melakukan satu pekerjaan yang pasti dan penting di dalam Yesus Kristus. Kesaksian-kesaksian tentang kedatangan Kristus telah diberitahukan oleh Roh Kudus (1Petrus 1:10-12; Wahyu 19:10). Roh Kudus juga ikut campur dalam pekerjaan Kristus sewaktu Ia di atas bumi ini, dan Ia juga ikut mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya sekarang di sebelah kanan Allah.

A. Hubungan Roh Kudus dengan pekerjaan Kristus sewaktu Ia di atas bumi ini

Yesus Kristus telah dilahirkan oleh anak dara dengan kuasa Roh Kudus, Matius 1:20; Lukas 1:35.

Yesus Kristus dibaptiskan oleh Roh Kudus, Matius 3:16,17; Markus 1:9-11; Lukas 3:21. Yesus Kristus diurapi oleh Roh Kudus untuk melakukan pekerjaan-Nya, Kisah 10:38; Yesaya 61:1; Lukas 4:14,18. Yesus Kristus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis, Matius 4:1-11; Lukas 4:1-13.

Roh Kudus ada di dalam Yesus Kristus untuk pekerjaan-Nya, yaitu mengabarkan Injil, menyembuhkan orang-orang sakit, dan mengusir setan,Matius 12:28; Lukas 4:16-22; Kisah 10:38. Oleh Roh Kudus Tuhan Yesus mati di atas kayu salib serta menyerahkan diri-Nya kepada Allah, Ibrani 9:14. Yesus Kristus dibangkitkan oleh kuasa Roh Kudus, Roma 8:11; 1Timotius 3:16. Roh Kudus menyertai Kristus dalam pekerjaan-Nya sesudah Ia dibangkitkan, Kisah 1:2.

B. Hubungan Roh Kudus dengan pekerjaan Yesus Kristus sekarang di sebelah kanan Allah

Roh Kudus telah dicurahkan atas jemaat oleh sebab doa Kristus dan sebab pekerjaan-Nya, Yohanes 15:26; Kisah 2:33; Efesus 4:8. Roh Kudus hadir di dalam jemaat sebagai wakil Kristus, Yohanes 14:16-18. Roh Kudus di dalam Jemaat, dan Kristus di dalam sorga bekerja bersama-sama dalam berdoa bagi kita, Roma 8:26,27,34. Doa Roh Kudus dan Mempelai Perempuan yaitu supaya Kristus segera kembali, Wahyu 22:17.

C. Nasihat berkenaan dengan pekerjaan Roh Kudus dalam Kristus

Yesus Kristus sungguh-sungguh seorang manusia. Ia telah hidup, berpikir, mengajar, menaklukkan dosa, dan mencapai kemenangan bagi Allah dengan kuasa Roh Kudus, yaitu kuasa yang kita semua boleh menerimanya. Kita juga harus bersandar pada Roh Kudus. Kalau Tuhan Yesus, Anak Tunggal Allah, telah melakukan semua yang disebut di atas dengan kuasa Roh Kudus, terlebih lagi kita harus bersandar sepenuhnya kepada Roh Kudus.

Kesempatan baik, keberhasilan, berkat, dan kemenangan ada pada kita sekalian oleh karena Roh Kudus. Roh Kudus, yang oleh kuasa-Nya Kristus dilahirkan, dapat juga melahirkan kita kembali yang mati dalam dosa. Roh Kudus yang telah menolong Yesus Kristus menyerahkan diri-Nya dengan tidak bercela kepada Allah, boleh diterima juga oleh kita, supaya kita menyerahkan diri kita kepada Allah dengan tidak bercela. Begitu pula Roh Kudus yang telah mengurapi Yesus Kristus dapat mengurapi kita semua. Yesus Kristus ialah teladan kita (1Yohanes 2:6), anak sulung dari antara banyak saudara. Segala sesuatu yang telah dicapai oleh Yesus Kristus oleh kuasa Roh Kudus, boleh juga dicapai oleh kita semua. Kalau kita menjunjung tinggi Roh Kudus maka Roh Kudus akan menghormati kita. Apakah kita juga mengutamakan Roh Kudus dalam pekerjaan kita?



V. PEKERJAAN ROH KUDUS DALAM ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA

Sebelum kita menyelidiki pekerjaan Roh Kudus di dalam jemaat, baiklah kita memperhatikan pekerjaan-Nya di dalam orang-orang di luar jemaat Kristus. Ada orang yang berkata bahwa Roh Kudus tidak bekerja di dalam orang-orang di luar jemaat Kristus, tetapi itu tidak benar. Sudah jelas dalam Alkitab bahwa ada tiga macam pekerjaan Roh Kudus di antara orang-orang yang ada di luar jemaat:

Roh Kudus menahan kejahatan sehingga kehendak Allah digenapkan dalam dunia ini. Ialah yang “menahan” dan tidak membiarkan kejahatan digenapkan sampai si pendurhaka menyatakan dirinya (2Tesalonika 2:7).
Roh Kudus menempelak isi dunia ini tentang dosa, dan kebenaran dan hukuman (Yohanes 16:8-11). Roh Kudus terutama menempelak orang-orang tentang dosa yang membawa kebinasaan, yaitu dosa menolak Yesus Kristus. “Akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku”. Sesudah Tuhan Yesus naik kepada Bapa-Nya, kehidupan-Nya yang tidak bercela dihadapan orang-orang tidak lagi dapat menempelak mereka akan kejahatan mereka. Sebab itu Roh Kudus telah datang supaya Ia dapat menempelak isi dunia. “Akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi”. Juga kenaikan Tuhan Yesus telah membuktikan bahwa perkataan-Nya tentang diri-Nya adalah benar, dan hal itupun dapat menempelak orang-orang dari hal kejahatan. Jikalau orang-orang tetap mengikuti Iblis, penguasa dunia ini, tentu mereka akan mendapat hukuman yang serupa dengan hukuman Iblis, yaitu dicampakkan ke dalam lautan api. Oleh sebab itulah Roh Kudus “menempelak akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum”. Roh Kudus menginsafkan akan dosa, yaitu dosa manusia; akan kebenaran, yaitu kebenaran kepunyaan Kristus; dan akan hukuman, yaitu hukuman bagi Iblis.
Roh Kudus menyaksikan tentang kebenaran yang ada dalam Yesus Kristus, serta menyatakan kebenaran pengabaran Injil dan kesaksian tentang Kristus (Yohanes 15:26,27; 14:16,17; Kisah 5:30-32). Kesaksian ini bukan hanya ditujukan kepada orang yang percaya saja, melainkan juga kepada orang berdosa. Rupanya Roh Kudus bekerja di dalam orang-orang berdosa dengan perantaraan orang-orang yang sudah percaya. Oleh sebab itu patut kita berhati-hati supaya kita masing-masing menjadi alat dalam tangan Roh Kudus dan supaya tidak ada dosa dalam diri kita sehingga menjadi penghalang bagi pekerjaan Roh Kudus. Tugas kita ialah mengabarkan Injil dan berharap kepada Roh Kudus agar Ia menempelak hati orang-orang yang mendengar. Lihat Kisah 2:4,37.



VI. PEKERJAAN ROH KUDUS DALAM JEMAAT KRISTUS

Roh Kudus ada di dalam jemaat Kristus – perhimpunan orang-orang yang percaya. Jemaat yang mula-mula telah menjadi saksi yang menyiarkan terang di dalam dunia yang tidak mengenal Allah ini.

“Dalam jemaat yang mula-mula terlihat dua sifat yang utama, yaitu: (1) Kasih satu kepada yang lain antara orang-orang Kristen. (2) Kasih kepada yang memusuhi mereka. Kasih itu nyata dalam hal kesabaran dan dalam hal menanggung aniaya. Dengan semangat yang berkobar-kobar mereka memberitakan Injil; dan mereka dikuatkan serta disucikan oleh iman mereka.” – H.T. Sell.

Apa yang telah dimulai dalam jemaat yang mula-mula oleh Roh Kudus, Ia lanjutkan dan sempurnakan di dalam kita.
Pada hari Pentakosta Roh Kudus telah mengadakan serta membangunkan tubuh Kristus, yaitu jemaat-Nya. Roh Kudus telah dicurahkan pada hari Pentakosta. Hari raya itu terjadi lima puluh hari sesudah hari raya Perjamuan Buah Bungaran. Pada hari raya Buah Bungaran biasanya seorang Imam Israel mempersembahkan gandum (padi) yang pertama-tama masak (dipotong). Maka pada hari Pentakosta di negeri Yerusalem, yaitu pada hari ketika imam sedang mempersembahkan dua buah roti unjukan kepada Allah, Roh Kudus telah turun ke atas jemaat itu, membangunkan dan mempersatukan mereka dan mempersembahkan jemaat itu kepada Allah sebagai satu perhimpunan orang-orang yang percaya – yaitu suatu perhimpunan orang-orang yang penuh dengan kuasa dan kehidupan Roh Kudus sendiri (Kis 2:1-4; Ef 1:22,23).
Roh Kudus memiliki jemaat, yaitu Bait Allah. Lukisan mengenai bangunan ini baik sekali. Tiap-tiap orang yang percaya dibangunkan di atas alasan nabi-nabi dan rasul-rasul, dan Yesus Kristus adalah batu penjuru, dan segenap bangunan itu menjadi tempat kediaman Allah oleh Roh Kudus (Efesus 2:19-22).
Roh Kudus adalah kepala yang memimpin jemaat ke dalam segenap kehendak Allah. Kami tidak membicarakan golongan dan aliran-aliran orang-orang Kristen. Kami hanya membicarakan tentang orang-orang yang sungguh-sungguh percaya dari segenap golongan dan aliran. Mereka yang sungguh-sungguh percaya dipersatukan dengan kepala, yaitu Yesus Kristus. Mereka yang menjadi tubuh Kristus dan menjadi jemaat yang sejati. Jemaat yang sejati itu dikepalai oleh Roh Kudus serta dipimpin oleh-Nya. Dalam pasal Kisah 15:1-41 diterangkan bagaimana Roh Kudus menjadi kepala jemaat di atas bumi ini, serta mengatur segala pelaksanaan-Nya. Pada waktu itu orang-orang yang percaya berkumpul di Yerusalem untuk berunding tentang bangsa asing yang sudah percaya. Tuhan Allah dengan Roh Kudus telah memimpin persidangan itu sehingga diputuskan bahwa bangsa-bangsa asing yang telah percaya memiliki hak dan kebebasan yang sama seperti orang-orang Yahudi yang telah percaya. Alangkah baiknya kalau tiap-tiap perhimpunan jemaat mau menyerahkan diri sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus.

Walaupun begitu Allah sudah dan tetap menyelenggarakan jemaat-Nya; dan Roh Kudus setia dalam memimpin jemaat itu ke dalam kehendak Allah.
Roh Kudus masih membangun Tubuh Kristus dengan cara memanggil suatu kaum bagi nama Kristus. Maksud Allah bagi jemaat bukannya untuk mengkristenkan segenap dunia, melainkan untuk mengabarkan Injil kepada segenap dunia serta memilih satu kaum bagi Kristus yang menjadi milik-Nya, yang terdiri dari segala bangsa di dunia ini. Sesudah kebangkitan-Nya Tuhan Yesus menerangkan kepada murid-murid-Nya bahwa Allah tidak bermaksud supaya mereka mengetahui segala masa dan ketika yang ditetapkan oleh-Nya, melainkan supaya mereka mengerjakan tugas yang diserahkan kepada mereka, yaitu bersaksi. Dan kalau mereka hendak melakukan tugas itu dengan sebaik-baiknya haruslah mereka menantikan Roh Kudus yang telah dijanjikan (Kisah 1:1-8; 15:14-18).

Kelengkapan Roh Kudus bagi Jemaat

Karena itu mereka pergi ke segala tempat untuk mengumpulkan orang-orang dari segala bangsa agar menjadi mempelai perempuan Kristus, dan menggenapi apa yang dikatakan dalam Wahyu 5:9,10. Dalam Perjanjian Lama, Eliezer, hamba Abraham yang pergi mencari mempelai perempuan untuk Ishak, melukiskan hal itu.

Roh Kudus telah melengkapi jemaat-jemaat-Nya sehingga jemaat itu dapat melakukan dan menggenapkan maksud Allah (Efesus 4:7,8,11,12). Kalau kesucian jemaat tidak nyata di dalam kesaksiannya, maka kesaksian itu tidak akan berhasil. Oleh sebab itu Roh Kudus melengkapi jemaat dengan jalan mengeluarkan buah-buahan Roh Kudus dalam mereka itu. Dari segala buah-buah Roh, kasihlah yang terutama (Galatia 5:22,23).

Disamping buah-buah Roh itu, Roh Kudus juga memberikan karunia-karunia (1Korintus 12:1-11). Hanya oleh kelengkapan Roh Kudus itu dapatlah jemaat menggenapkan pekerjaan yang diamanatkan kepadanya.

“Buah-buah dan karunia-karunia Roh tidak sama. Buah-buah Roh adalah untuk sikap dan sifat kita; karunia-karunia yaitu perlengkapan kuasa. Karunia-karunia diberikan menurut kedaulatan kehendak Allah; buah-buah Roh itu menyatakan kehidupan yang halus dan merupakan suatu proses. Karunia-karunia berguna untuk pekerjaan pengabaran Injil; buah-buah Roh berguna untuk perangai yang halus. Karunia-karunia adalah untuk pelayanan istimewa; buah-buah Roh adalah sifat kehidupan. Karunia-karunia diberikan; buah-buah Roh adalah suatu kenyataan sifat. Karunia-karunia dapat diberikan sekaligus; buah-buah Roh harus di tanam dan bertumbuh perlahan-lahan. Jadi ada hubungan antara karunia-karunia Roh dan buah-buah Roh walaupun keduanya tidak sama.

“Segenap buah Roh termuat dalam kasih, tetapi kasih tidak termasuk dalam daftar karunia. Tidak semua orang yang percaya dapat bernubuat, tetapi semuanya harus mengasihi sesamanya. Kita boleh merindukan karunia-karunia, yang semata-mata ada di dalam kuasa Roh Kudus, tetapi mengeluarkan buah-buah Roh diwajibkan kepada kita. Karunia-karunia Roh tidak dapat menggantikan buah-buah Roh.” Samuel Chadwick.



VII. PEKERJAAN ROH KUDUS DALAM PENGABARAN INJIL

Dengan ringkas kita dapat menyatakan pekerjaan Roh Kudus di dalam jemaat, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan pengabaran Injil.
Roh Kudus memilih pengabar Injil – Kisah 13:2.
Roh Kudus mengutus pengabar Injil – Kisah 13:4.
Roh Kudus memberi kuasa kepada pengabar Injil untuk mengabarkan Injil – Kisah 13:9.
Roh Kudus menguatkan pengabar Injil pada waktu mereka dianiaya Kisah 13:52.
Roh Kudus menyaksikan dan memeteraikan pekerjaan pengabar Injil – Kisah 15:8.
Roh Kudus memimpin dalam mengatur pekerjaan pengabaran Injil – Kisah 15:28.
Roh Kudus menahan para pengabar Injil agar tidak masuk ke ladang-ladang yang belum dibuka oleh Tuhan – Kisah 16:6,7.



VIII. PEKERJAAN ROH KUDUS DI DALAM ORANG YANG PERCAYA

Pekerjaan Roh Kudus dalam orang yang percaya merupakan pekerjaan yang besar dan luas. Dalam sepanjang kehidupan Kristen, Roh Kudus tetap bekerja di dalam kita, dari permulaan sekali, dalam tiap-tiap kemajuan rohani, sampai kepada kesempurnaan. Roh Kudus (seperti Kristus) tentu ikut ambil bagian dalam tiap-tiap pekerjaan keselamatan untuk kita, yaitu dalam hal pertobatan, dilahirkan kembali, pengudusan dan kepenuhan Roh Kudus, dan dalam segala kemajuan rohani. Semuanya itu akan dibahas dalam, pasal mengenai ASAS PELAJARAN TENTANG KESELAMATAN. Dalam pasal ini kita hanya mempelajari sebagian dari pertolongan dan pekerjaan Roh Kudus dalam orang yang percaya, tetapi bukan khusus mengenai hubungannya dengan pekerjaan keselamatan kita. Selanjutnya kita akan menyelidiki pekerjaan Roh Kudus yang terbesar di dalam kita, yaitu dipenuhi dengan Roh Kudus.

Beberapa pekerjaan Roh Kudus di dalam orang yang percaya

Roh Kudus itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita ini anak-anak Allah, Roma 8:16. Paulus tidak berkata dalam ayat ini “menyaksikan kepada Roh kita”, melainkan “bersaksi bersama-sama dengan roh kita”. Artinya ada dua oknum yang menyaksikan bahwa kita anak Allah: pertama, roh kita menyaksikan bahwa kita anak Allah; kedua, Roh Kudus menyaksikan beserta dengan roh kita bahwa kita anak Allah. Bagaimanakah Roh Kudus menyaksikan hal ini? Lihat Galatia 4:6.

Roh Kudus menguatkan dengan kuat kuasa-Nya dalam batin orang yang percaya, Efesus 3:16. Hasil kekuatan ini terlihat dalam ayat Efesus 3:17-19. Dalam ayat-ayat ini dinyatakan kuasa Roh Kudus bukan hanya dalam hal Ia memberikan kemenangan melainkan juga dalam hal:

1. Kristus mendiami kita. 2. Kita beralas dan berakar dalam kasih. 3. Kita bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus yang melampaui segala pengetahuan. Semuanya ini adalah hasil yang nyata bila kita mendapat segala kelimpahan atau kepenuhan Allah.

Roh Kudus itu membawa orang yang percaya kepada seluruh kebenaran, Yohanes 16:13. Perjanjian ini mula-mula diberikan kepada rasul-rasul tetapi sesungguhnya meliputi semua orang yang percaya (1Yohanes 2:20,27). Memang kita semua akan memperoleh kesempatan untuk diajar oleh Allah. Dan tiap-tiap orang yang percaya tidak bergantung kepada seorang guru manusia – “Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain”. Ini bukan berarti bahwa kita tidak perlu belajar dari orang-orang lain yang sudah diajar oleh Roh Kudus. Jikalau Yohanes berpikir bahwa kita tidak perlu belajar dari orang lain tentu ia tidak menulis surat ini untuk menjadi pelajaran bagi orang lain. Hal ini juga tidak berarti bahwa kalau kita sudah diajar oleh Roh Kudus maka kita tidak perlu lagi memperdulikan Firman Allah. Sebab Roh Kudus justru akan memimpin kita semua kepada Firman Tuhan, dan itulah yang selalu dipakai oleh Roh Kudus dalam mengajar murid-murid-Nya yaitu kita (Efesus 6:17; Yohanes 6:63; Efesus 5:18,19; Bandingkan Kolose 3:16). Walaupun kita belajar banyak dari manusia tetapi kita tidak dapat bergantung semata-mata kepada manusia, sebab kita telah memiliki Guru Ilahi yaitu Roh Kudus.

Kita tidak akan dapat mengetahui kebenaran dengan sesungguhnya sebelum kebenaran itu diajarkan kepada kita oleh Roh Kudus. Siapa pun juga yang menjadi guru kita, ataupun kita belajar banyak dari Alkitab dalam bahasa aslinya, kita tidak dapat mengerti kebenaran itu kalau kita tidak diajar oleh Roh Kudus. Orang yang diajar oleh Roh Kudus, walaupun ia tidak tahu bahasa aslinya, akan lebih mengetahui Firman Allah daripada orang yang tidak diajar oleh Roh Kudus, meskipun ia pandai dalam bahasa aslinya.

Roh Kudus mengadakan buah-buah rohani di dalam orang-orang yang percaya, supaya mereka mencerminkan budi pekerti Kristen, Galatia 5:22,23. Segala sifat yang baik, sikap dan perbuatan yang sama seperti Kristus, semua itu adalah pekerjaan Roh Kudus dan buah Roh Kudus. Dalam ayat-ayat itu dikemukakan tentang suatu kehidupan yang mulia dan indah. Tiap-tiap perkataan dari ayat itu patut direnungkan baik-baik. Kasih-sukacita-damai sejahtera-kesabaran-kemurahan-kebaikan-kesetiaan-kelemahlembutan-penguasaan diri. Bukankah kita semua rindu mencapai kehidupan ini yang seperti kehidupan Kristus? Tetapi kehidupan ini bukanlah kehidupan yang memang ada pada kita, dan tidak dapat dicapai melalui usaha diri sendiri. Kehidupan yang memang ada pada kita diterangkan dalam Galatia 5:19-21. Pada saat kita menyadari bahwa kehendak tubuh adalah jahat dan kita tidak dapat melakukan apa-apa yang baik oleh kuasa tubuh, artinya pada waktu kita putus asa terhadap kuasa tubuh atau kekuatan diri sendiri, lalu kita menyerahkan diri kepada Roh Kudus supaya Ia tinggal dan bekerja di dalam kita, maka pada waktu itu barulah Roh Kudus menyatakan buah-buah-Nya dalam hidup kita. Maukah saudara memiliki buah-buah Roh dalam perangai dan kehidupan saudara? Hendaklah saudara menyangkali diri sendiri untuk mendapatkan kesucian, lalu biarlah Roh Kudus memerintah saudara untuk mengeluarkan buah-buah-Nya dalam hidup saudara. Pelajaran ini sesuai dengan yang diajarkan dalam Galatia 2:20.

Roh Kudus itu mengingatkan perkataan-perkataan Kristus kepada kita, Yohanes 14:26. kalau kita telah menaruh Firman Tuhan dalam hati kita, serta menghafalkannya, tentu Roh Kudus akan mengingatkan kepada kita ayat-ayat yang perlu bagi kita pada waktu kita ada dalam kesusahan, dukacita, takut, atau dalam keadaan apa saja. Dan Ia pun akan memperingatkan ayat-ayat yang perlu bilamana kita sedang membawa seseorang kepada Kristus.

Dalam 1Korintus 2:9-14 dikemukakan dua bagian pekerjaan Roh kudus:

1. Roh Kudus menyatakan kepada kita hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah, dan berkata-kata tentang karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan oleh hikmat manusia, yang merupakan kebodohan bagi manusia duniawi.

2. Roh Kudus menjelaskan pernyataan-Nya, yaitu memberikan kuasa untuk mengerti, mengetahui dan menerima pengajaran yang diajarkan-Nya. Roh kudus ialah pemberi ilham untuk Firman Allah yang dituliskan, dan Ia juga yang menulis dan menegaskan Firman itu. Kita akan dapat mengerti sebuah kitab dengan lebih mudah apabila si penulis itu ada di samping kita untuk menerangkan ini kitab itu. Begitu pun halnya kalau kita mempelajari Alkitab, Penulisnya, yaitu Roh Kudus ada di samping kita sambil menerangkan isi kitab itu kepada kita. Dengan pertolongan Roh Kudus semuanya menjadi jelas. Patut kita selalu berdoa seperti Daud dalam Mazmur 119:18. Kita tidak hanya perlu berpegang pada Alkitab yang sudah diilhamkan Allah, tetapi kita perlu juga mendapat penjelasan dalam batin kita mengenai isi kitab itu, yaitu dengan pertolongan Roh Kudus. Banyak orang telah tersesat sebab mereka mencoba memahami pernyataan yang rohani ini dengan pikiran jasmani saja.

Roh Kudus menolong orang yang percaya supaya ia dengan penuh kuasa dapat meneruskan kepada orang-orang lain kebenaran yang diajarkan oleh Roh Kudus kepadanya (1Korintus 2:1-5; 1Tesalonika 1:5; Kisah 1:8). Di sini kita mendapat kesimpulan:
Kita perlu pernyataan kebenaran dari Roh Kudus, dan
Kita perlu penjelasan tentang kebenaran dari Roh Kudus, dan
Kita perlu kuasa dari Roh Kudus untuk memberitakan kebenaran yang telah dijelaskan-Nya itu kepada kita.

Kita selalu memerlukan pertolongan Roh Kudus. Yang menyebabkan gagalnya pekerjaan banyak pemberita Injil dan pekerja Kristen ialah karena mereka mencoba mengajarkan Firman Tuhan “Dengan perkataan budi yang membujuk orang”, yaitu dengan ilmu-ilmu manusia dan dunia ini. Padahal kita perlu “keterangan dan kuasa Roh kudus”.

Roh Kudus itu memimpin serta memberi kuasa kepada orang yang percaya dalam berdoa, Yudas 1:20; Efesus 6:18. Rasul-rasul tidak tahu bagaimana mereka harus berdoa, oleh sebab itu mereka meminta Tuhan Yesus mengajar mereka bagaimana harus berdoa, lihat Lukas 11:1 dan Roma 8:26. Roh Kuduslah yang mengajar kita berdoa. Dan doa yang berkenan kepada Tuhan yaitu doa di dalam Roh Kudus, yaitu Roh Kudus sendiri yang berdoa di dalam kita. Bilamana kita menghadap Takhta anugerah Tuhan kita patut mengakui bahwa kita tidak tahu bagaimana berdoa dengan sepatutnya, lalu kita meminta Roh Kudus agar memimpin doa kita menurut kehendak-Nya.

Kalau kita menghadap hadirat Tuhan dengan tidak memikirkan apa yang hendak kita minta, hal itu berarti kita tidak berdoa dalam Roh Kudus. Doa yang diilhamkan oleh Roh Kudus, atau yang dinaikkan oleh Roh Kudus sendiri di dalam kita, tentu didengar oleh Allah Bapa.

memuji dan mengucap syukur, Efesus 5:10-20. Dalam hal ini nyata bahwa Roh Kudus bukan hanya mengajar kita berdoa, tetapi juga mengajar kita mengucap syukur. Hal ini sangat penting bagi orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus. Lihat Kisah 2:4,11 dan Efesus 2:18.

Roh Kudus menolong kita menyembah Allah, Filipi 3:3. Berdoa lain daripada menyembah: mengucap syukur lain daripada menyembah. Menyembah menyatakan persekutuan kita dengan Allah, atau kasih kita kepada Allah, atau rasa hormat kita terhadap Allah, atau cara kita mempermuliakan Dia dalam hati kita. Di dalam doa kita mengutamakan keperluan kita; dalam pengucapan syukur kita mengutamakan segala berkat-berkat kita; tetapi dalam penyembahan kita mengutamakan pribadi Allah Bapa sendiri. Doa yang sejati dilakukan oleh Roh Kudus di dalam hati kita, lihat Yohanes 4:23. Ingatlah bahwa seringkali orang menyembah menurut keinginan daging yang sebenarnya merupakan kebencian bagi Allah. Tidak semua penyembahan, meskipun dilakukan dengan ketulusan hati, dipimpin oleh Roh Kudus atau berkenan kepada Allah. Orang yang menyembah Allah harus menyembah Dia menurut pimpinan Roh kudus.

Roh Kudus memanggil orang-orang serta mengutus mereka untuk melakukan pekerjaan yang ditentukan-Nya, Kisah 13:2,4. Roh kudus menghendaki supaya tiap-tiap orang Kristen bersaksi bagi Kristus, namun Ia juga memanggil orang-orang untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Ada orang yang bertanya, “Di mana saya harus bekerja, di Kalimantan, atau di Irian, atau di Sumatra?” Sebetulnya hanya Roh Kudus yang menentukan. Tidak setiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi utusan Injil. Tuhan sendiri mengetahui siapakah yang Ia panggil dan Ia tentu menyatakan kehendak-Nya kepada orang yang dipanggil-Nya itu.

Bagaimana Roh kudus memanggil seseorang? Dalam Kisah 13:2,4 hal itu tidak dijelaskan. Mungkin hal itu sengaja tidak dijelaskan agar orang-orang tidak beranggapan bahwa Tuhan memanggil seseorang hanya dengan satu cara. Yang penting dalam ayat ini, ialah Roh Kudus akan menyatakan kehendak-Nya dengan jelas dan pasti kepada orang-orang yang dipanggil-Nya. Memang seharusnya Roh Kudus yang mengutus seseorang, bukan kehendak orang itu. Bagaimana kita mengetahui panggilan Roh Kudus? Kita patut membuka hati untuk mendengar panggilan-Nya dan kita harus taat bila Tuhan memanggil.

Roh Kudus itu memimpin kita sehari-hari dalam tiap-tiap hal, ke mana kita harus pergi dan apa yang harus kita lakukan, Kisah 8:27-29; 16:6,7. Memang kita perlu mendapat pimpinan yang jelas dan tegas dari Roh Kudus dalam tiap-tiap perkara baik yang besar ataupun yang kecil. Umpamanya dalam hal membawa jiwa kepada Kristus. Tentunya Filipus telah melalui banyak orang dalam perjalanan ke Gaza sebelum Roh Kudus menyuruh dia naik ke dalam kereta itu. Dari peristiwa itu nyata bahwa Roh kudus mau memimpin kita dalam segala perkara kehidupan kita, dalam berdagang, bekerja, belajar, dan dalam setiap hal Tuhan mau memberikan hikmat-Nya kepada kita. Marilah kita melihat perjanjian yang jelas dan tegas dalam Yakobus 1:5-7:

Bagaimana kita mendapatkan hikmat itu? Ada lima langkah:
Kita harus menyadari bahwa kita “kekurangan hikmat”, yaitu bahwa kita ada kekuatan di dalam diri kita. Kekuatan diri sendiri harus dihilangkan.
Kita harus rindu mengetahui jalan Allah serta Rindu melakukan kehendak Allah. Kalau kita sungguh-sungguh merindukannya, pasti kita akan memintanya dengan sungguh-sungguh. Hal ini penting. Dengan demikian jelas mengapa seringkali orang Kristen tidak dapat mengetahui kehendak Allah dan tidak mendapat pimpinan Roh Kudus. Hal itu disebabkan mereka tidak sungguh-sungguh mau melakukan apa yang dinyatakan oleh Roh Kudus kepada mereka. Tuhan akan menunjukkan jalan-Nya kepada orang yang lembut hati, lihat Mazmur 25:10. Dari Yohanes 7:17 kita dapat mengetahui bahwa orang yang sungguh-sungguh “mau melakukan” kehendak Allah, Tuhan akan memberitahukannya.
Kita harus meminta dengan tekun supaya kita dipimpin oleh Tuhan.
Kita harus yakin dalam hati bahwa tentu kita akan dipimpin oleh Tuhan (Lihat Yakobus 1:6,7).
Kita harus mengikuti pimpinan itu langkah demi langkah. bagaimana pimpinan itu dinyatakan kepada kita tidak diberitahukan lebih dahulu, tetapi kita mengetahui bahwa Tuhan akan memimpin kita. Seringkali pimpinan itu hanya diberikan langkah demi langkah setiap saat. Sebetulnya satu langkah saja yang perlu kita ketahui, dan sesudah langkah itu dituruti, maka barulah kita akan mengetahui yang berikutnya. Ada orang yang bimbang sebab tidak mengetahui pimpinan Tuhan baginya untuk minggu depan, atau bulan depan, atau tahun depan. Bila saudara sudah mengetahui langkah yang di depan saudara, itu sudah cukup. Turutlah langkah itu dan Tuhan akan menunjukkan langkah yang berikutnya. Periksalah Bilangan 9:17-23. Pimpinan dari Tuhan adalah pimpinan yang tegas dan jelas, lihat Yohanes 1:5. Banyak orang yang bimbang dan kuatir apakah kalau pimpinan yang diperolehnya berasal dari Tuhan atau bukan. Tetapi kita berhak untuk mengetahuinya dengan pasti. Kita dapat menghadap takhta anugerah Allah untuk menyerahkan diri kita kepada Allah dan memberitahukan bahwa kita mau dan akan menurut pimpinan Tuhan asal pimpinan itu jelas kepada kita. Kita harus mengatakan demikian kepada Tuhan. “Ya Tuhan, jelaskanlah kiranya kehendak-Mu kepada hamba, hamba akan menurutinya” Tentu Tuhan mau menyatakan kehendak-Nya kepada kita, dan janganlah kita berbuat sesuatu kalau kehendak Allah belum jelas kepada kita. Tidak sepatutnya kita memberi saran kepada Allah tentang jalan yang harus dipakai-Nya untuk memimpin kita; misalnya, menuntut suatu tanda, atau dengan sembarangan saja menunjuk salah satu ayat dalam Alkitab. Kita harus minta hikmat dan pimpinan dari Tuhan, tetapi tidak patut bagi kita untuk menyuruh Tuhan memakai cara kita untuk menunjukkan kehendak-Nya kepada kita. Lihat 1Korintus 12:11. Setelah kita membaca semua yang sudah dikatakan di atas, ada dua hal yang nyata tentang pekerjaan Roh kudus dalam orang yang percaya.

Pertama: Kita semata-mata bergantung kepada Roh Kudus dalam segenap kehidupan kita.

Kedua: Betapa sempurna perlengkapan Tuhan bagi kehidupan dan pelayanan kita, dan betapa besar kesempatan yang diberikan kepada orang saleh melalui pekerjaan Roh Kudus di dalamnya. Kepandaian kita, pengetahuan kita, kerohanian kita, semua itu tidak penting, melainkan apa yang dapat dilakukan oleh Roh kudus di dalam kita kalau kita memberi kesempatan kepada-Nya, itulah yang bagi kita. Seringkali Roh Kudus memilih orang yang tidak memiliki bakat (kecakapan dan kepandaian) untuk memakai orang itu lebih daripada orang yang cakap dan yang pandai. Kehidupan Kristen tidak berada dalam kuasa diri sendiri, dan pelayanan Kristen itu tidak dikerjakan dengan kekuatan diri sendiri atau kepandaian diri sendiri, tetapi kehidupan Kristen itu ada di dalam kuasa Roh Kudus, begitu pula pelayanan Kristen. Roh kudus menghendaki dan rindu untuk menyempurnakan pekerjaan-Nya di dalam kita. Ia akan melakukan semua yang kita izinkan bagi Dia untuk bekerja di dalam kita.



C. BAPTISAN ROH KUDUS

I. Apakah baptisan Roh Kudus itu?

Di dalam Perjanjian Baru ada beberapa perkataan yang dipakai untuk menerangkan baptisan Roh Kudus: “Dibaptis dengan Roh Kudus”, “Penuh dengan Roh Kudus”, “turunlah Roh Kudus ke atas semua orang”, “Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga”, “Aku mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku”, “Terimalah Roh Kudus”, “Kekuasaan dari tempat tinggi”, dan “Roh Kudus telah mengurapi”. Semua perkataan di atas menerangkan satu pekerjaan atau pengalaman, yaitu berkenaan dengan menyambut Roh Kudus. Lihat Kisah 1:5; 4:8; 10:44-46; 11:15-17; 19:2-6; Lukas 4:18; 24:49. Menyambut satu pribadi adalah satu pengalaman yang jelas dan pasti. Jadi orang yang mengalami itu dapat mengetahui apakah ia sudah menerima-Nya atau belum. Lihat Kisah 19:1,2 dan bandingkan dengan Kisah 8:12,15,16. Istilah “penuh dengan Roh Kudus” maupun “Dibaptis dengan Roh Kudus”, sesungguhnya yang dimaksud adalah “dipenuhi dengan Roh Kudus”.

Memang Roh Kuduslah yang melahirkan kembali orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, Yohanes 3:3-5. Orang itu dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus. Dengan demikian Roh Kudus ada pada tiap-tiap orang yang sungguh-sungguh percaya akan Kristus; akan tetapi itu bukan berarti bahwa tiap-tiap orang Kristen sudah dibaptiskan dengan Roh Kudus. Jelas dari Kisah 19:1,2 bahwa baptisan dengan Roh Kudus adalah pekerjaan Roh Kudus yang berbeda dengan kelahiran kembali sebagai kelanjutan dari kelahiran kembali itu. Baptisan Roh Kudus adalah suatu puncak gerakan yang pasti dan penting dalam kehidupan orang-orang yang sudah dilahirkan kembali. Dalam kelahiran kembali kita menerima hidup baru oleh pekerjaan Roh Kudus, yaitu diselamatkan, tetapi dalam hal dibaptiskan dengan Roh Kudus kita menerima kuasa untuk hidup dalam kesucian dan kuasa yang melengkapi kita untuk melayani Tuhan.

Berikut ini kita menyelidiki beberapa hal dalam Kisah para Rasul:
Pada hari Pentakosta Roh Kudus telah turun ke atas sekelompok orang yang sudah dilahirkan kembali (Tuhan Yesus sudah mengatakannya dalam Yohanes 15:3 dan Yohanes 13:10) tetapi baru pada hari Pentakosta mereka itu dibaptiskan dengan Roh Kudus.
Jelas dari Kisah 8:12 bahwa orang-orang Samaria itu sudah diselamatkan, tetapi dalam ayat Kisah 8:15,16 diterangkan bahwa sesudah rasul-rasul tiba di sana, rasul-rasul mendoakan mereka lalu mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus. Nyatalah bahwa mereka dibaptis dengan Roh Kudus sesudah mereka dilahirkan kembali.
Orang-orang dalam rumah Kornelius telah percaya akan Tuhan Yesus, lalu mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus sehingga mereka dapat berkata-kata dalam berbagai-bagai bahasa. Di sini kita melihat dua hal yang dilakukan oleh Roh Kudus yaitu Roh Kudus membuat seseorang percaya dan dilahirkan kembali, dan orang itu dibaptiskan dengan Roh Kudus.
Ketika orang-orang di Efesus baru percaya, mereka tidak dibaptiskan dengan Roh Kudus. Mereka hanya dibaptiskan dengan baptisan Yohanes, yaitu baptisan pertobatan, tetapi Paulus telah meminta mereka agar dibaptiskan dalam nama Tuhan Yesus lalu Paulus mendoakan mereka supaya mereka menerima Roh Kudus.

“Dari Kitab Kisah para Rasul kita dapat mengetahui bahwa Allah bekerja menurut kedaulatan-Nya sendiri, dan tidak menurut aturan-aturan asas pelajaran manusia. Meskipun demikian ada empat hal yang tegas:
Kelahiran kembali dan menerima Roh Kudus adalah dua pengalaman yang berbeda dan tidak sama.
Seseorang dapat diselamatkan tanpa dibaptis oleh Roh Kudus.
Adakalanya seseorang langsung dibaptis oleh Roh Kudus pada waktu ia percaya (dilahirkan kembali).
Seringkali Roh Kudus disambut sesudah seseorang diselamatkan Dr. Pardington.

Hati kita tidak layak dan kurang bersih untuk menerima Roh Kudus. Itulah sebabnya kita harus menerima Tuhan Yesus agar disucikan oleh darah-Nya, baru kita siap untuk menerima Roh Kudus dengan kepenuhan-Nya dan Kuasa-Nya.

Tuhan menghendaki supaya tiap-tiap orang Kristen dibaptiskan dengan Roh Kudus, dan terlebih baik kalau hal itu terjadi langsung setelah mereka dilahirkan kembali. Sayang sekali tidak banyak orang yang menyelidiki hal ini dalam jemaat sebagaimana yang dilakukan oleh rasul-rasul. Lihat Kisah 8:15; 19:1,2. Dari semua itu jelas bahwa orang-orang harus diselamatkan serta menyambut Yesus Kristus menjadi Juruselamatnya, barulah ia dapat menerima Roh Kudus.

Baptisan Roh Kudus tidak lain adalah menyambut satu pribadi yang hidup, yaitu Roh Kudus sendiri. Kita wajib menerima Dia sama seperti kita telah menerima Tuhan Yesus Kristus.

Kewajiban setiap orang Kristen untuk menerima Roh Kudus telah nyata pada hari Pentakosta itu. Pada hari itu Roh Kudus telah turun ke atas jemaat, yaitu Tubuh Kristus, tetapi Ia juga masuk ke dalam tiap-tiap orang yang berhimpun di situ. Lidah api itu hinggap di atas tiap-tiap orang, dan bukan satu lidah api di atas semua orang (Kisah 2:3).

Tidak cukup kalau seorang Kristen hanya menyadari bahwa Roh Kudus telah datang ke atas seluruh jemaat, tetapi setiap orang Kristen wajib mengalami hal itu untuk dirinya sendiri. Janganlah kita hanya mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh Tuhan di dalam kita, melainkan kita wajib mengalaminya. Kewajiban ini juga dilukiskan dalam lukisan-lukisan dalam Perjanjian Lama. Imam-imam diurapi dengan minyak (Imamat 8:12) yang mengibaratkan baptisan dengan Roh Kudus atas tiap-tiap hamba Allah. Dalam hal menyucikan orang yang sakit kusta (pasal Imamat 14:1-45) ada suatu lambang bahwa Roh Kudus memeteraikan tiap-tiap orang yang telah dilahirkan kembali. Perhatikanlah bahwa darah yang dipercikkan lebih dahulu melambangkan pekerjaan keselamatan, lalu minyak yang dicurahkan melambangkan pekerjaan Roh Kudus dalam menyucikan kita. Orang Israel yang menyeberangi Sungai Yordan mengibaratkan orang-orang saleh yang memasuki Kanaan, yaitu kehidupan yang suci dan tempat perhentian. Bagi orang-orang Israel dan bagi kita sekarang, peristiwa ini merupakan sesuatu yang penting sekali. Dari Ibrani 4:1-11 nyata bahwa negeri Kanaan bukan melambangkan sorga, melainkan kehidupan kemenangan dalam Roh Kudus.

II. Roh Kudus sudah dijanjikan kepada kita

Kita didorong untuk melaksanakan kewajiban ini oleh perjanjian-perjanjian Tuhan. Tuhan Yesus sendiri telah berjanji akan mencurahkan Roh Kudus di dalam kita (Yohanes 7:37-39; 14:16; 16:7; Kisah 1:8). Rasul Petrus telah menjanjikan perjanjian ini serta mengajak orang-orang untuk menerimanya. Kisah 2:39; 5:32. Rasul Paulus juga memberitakannya serta mengajak orang-orang agar menerima Roh Kudus, Kisah 19:1,2.

III. Perintah Tuhan Yesus tentang Roh Kudus

Tuhan Yesus sendiri telah mewajibkan serta memerintahkan agar kita menerima Roh Kudus. Tuhan Yesus menyuruh murid-murid-Nya menunggu di Yerusalem untuk menerima Roh Kudus, Lukas 24:49. Hal itu juga diperintahkan kepada kita dalam Efesus 5:18. Ayat ini sama seperti ditujukan kepada murid-murid, tetapi juga ditujukan kepada kita sekarang. Dalam Yohanes 20:22 Tuhan bersabda, “Terimalah Roh Kudus”. Ini menyatakan tugas manusia untuk menerima atau menyambut Tamu Sorgawi. “Tuhan mau mengaruniakan Roh Kudus kepada kita dan kita wajib menyambut Dia yang Tuhan ingin berikan kepada kita. Bila kita telah siap untuk menyambut Dia, maka Roh Kudus bersedia datang. Pada zaman dahulu, rasul-rasul dan orang-orang lain menyediakan hatinya untuk menyambut Roh Kudus itu dengan iman pada hari Pentakosta. Tuhan bersedia memberi dan kita hanya menerima saja, demikianlah caranya kita menyambut Roh Kudus.” Dr. Elder Cumming.

IV. Maksud Tuhan dalam memberikan Roh Kudus kepada kita

Roh Kudus diberikan kepada kita untuk menjadi wakil Allah yang mengerjakan di dalam kita kekudusan yang telah dikerjakan oleh Kristus pada kayu salib; dan supaya kita dikuasai oleh kuasa Roh Kudus untuk mencapai kemenangan atas dosa, dunia, kedagingan, dan setan; dan supaya kita mendapat kuasa yang melengkapi kita untuk melayani Tuhan.

Pada pokoknya Roh Kudus diberikan kepada kita untuk kesucian dan kuasa, kuasa untuk menjalani kehidupan Kristen dan untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan.

Dalam Matius 3:11,12 kita membaca, “Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Ayat ini sama dengan yang disebutkan dalam Maleakhi 3:2, Roh Kudus adalah seperti api tukang pemurni logam. Ia dengan api membersihkan orang-orang yang menerima Dia,”Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. “Ini tidak berarti bahwa ada dua pembaptisan, satu dengan Roh dan yang satu dengan api, melainkan api itu menerangkan betapa besarnya kuasa pembaptisan Roh Kudus. Artinya, jiwa yang dibaptiskan dengan Roh Allah adalah bagaikan satu jiwa yang menyala-nyala sebagai api. Api lebih berkuasa daripada zat-zat yang lain, khususnya api itu melambangkan Roh Kudus.

“Api memurnikan dan memisahkan segala sanga daripada emas, menghanguskan debu jerami, dan membersihkan segala macam kotoran. Api mengibaratkan pekerjaan Roh Kudus yang menyucikan jiwa daripada segala sanga dosa. Roh Kudus adalah seperti pemurni perak yang seolah-olah diletakkan di atas untuk menyucikan segala kenajisan, sehingga kita, seperti perak yang bersih, dapat memancarkan rupa Tuhan Yesus yang tidak bercacat, dan kita akan dikeluarkan dari dalam api itu bila pekerjaan-Nya sudah genap. Tuhan ingin agar kehidupan kita memancarkan Yesus Kristus kepada semua orang (2Korintus 3:18), yaitu supaya orang-orang dapat melihat Yesus Kristus di dalam kita. Kita wajib menjadi gambaran Tuhan Yesus Kristus di dalam dunia yang jahat ini.

“Api juga melindungi daripada bahaya. Binatang buas tidak berani mendekat kepada kawanan domba pada malam hari, kalau gembala sudah memasang api di tempat mereka, Zakharia 2:5. Roh Kudus itu melindungi dari kuasa kejahatan. Hati yang menyala-nyala dengan api Roh Kudus akan mengalahkan beribu-ribu pencobaan. Kalau air dituangkan ke atas besi yang panas sekali, maka air itu akan langsung mendidih dan dengan cepat pergi dari tempat itu. Begitu pula hati orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus dilindungi terhadap pencobaan, dosa, dukacita, dan penyakit. “Dr. A.B. Simpson.

“Sesudah kita dibaptiskan dengan Roh Kudus maka pekerjaan Roh Kudus itu memberi kuasa dan memimpin kita ke dalam kehidupan yang berkemenangan atas dunia, kedagingan dan Iblis, dan ini adalah hal yang penting sekali.” Dr. R.A. Torrey. Roh Kudus senantiasa menyatakan dan menekankan kemenangan Kristus untuk kita.

Segenap kesucian berasal dari Yesus Kristus yang telah mati di atas kayu salib, tetapi Roh Kudus yang mengerjakan di dalam kita. Nama Roh Kudus sudah menyatakan pekerjaan-Nya. Jadi kita tidak dapat mencapai kehidupan yang suci kalau tidak dibaptiskan dengan Roh Kudus. Dan kalau kita sudah dibaptiskan dengan Roh Kudus mau tak mau kita sudah mencapai kehidupan yang suci itu, jikalau kita tetap berjalan dengan Roh Kudus. Buah-buah Roh Kudus diberikan di dalam kehidupan kita yang suci itu, Galatia 5:22,23.

Di samping itu baptisan Roh Kudus diberikan kepada kita supaya kita dilengkapi untuk pekerjaan Tuhan, untuk memberitakan nama Tuhan, untuk melayani Dia. Hal itu nyata dalam ayat-ayat yang berikut: Kisah 1:5-8; Lukas 24:29; Kisah 2:4; 9:17,20; 1Korintus 12:4-14. Melalui baptisan Roh Kudus karunia-karunia diberikan supaya si penerima itu dilengkapi untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan.

V. Bagaimanakah kita menerima baptisan Roh Kudus?

Sebelum membahas persoalan ini kami berharap para pembaca ingat bahwa baptisan itu perlu sekali bagi tiap-tiap orang Kristen. Dalam Kisah 2:38,39 dinyatakan bahwa baptisan Roh Kudus itu bagi setiap orang Kristen.

Untuk menerima baptisan Roh Kudus seseorang perlu bertobat lebih dahulu serta percaya akan Tuhan Yesus Kristus (Kisah 2:38), yaitu wajib diselamatkan lebih dahulu. Dalam Kisah 5:32 Rasul Petrus menerangkan bahwa Roh Kudus diberikan kepada orang-orang yang “mentaati Dia”. Untuk menerima baptisan Roh Kudus seseorang harus menyerahkan kehendak dirinya sendiri dan segenap kehidupannya kepada Tuhan. Ia harus mati terhadap kehendaknya sendiri (Roma 6:13). Dalam Roma 12:1,2 Rasul Paulus mengajak orang-orang Kristen untuk mempersembahkan tubuhnya kepada Tuhan. Memang kita tidak dapat menyucikan diri kita sendiri, tetapi kita dapat menyerahkan diri kita kepada Allah yang suci. Menyerahkan diri dan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan adalah bagian kita, atau pekerjaan kita untuk menerima baptisan Roh Kudus. Penyerahan ini harus dengan kerelaan hati, merupakan penyerahan seluruhnya dan untuk selama-lamanya. Pembaptisan mengibaratkan kematian dan kebangkitan. Dalam hal ini kita dibaptiskan ke dalam kematian Kristus dan dibangkitkan kepada hidup baru, artinya kita menyerahkan dan mempersembahkan diri kita kepada Tuhan kepada Roh Kudus dapat hidup dalam kita. Kita harus mati terhadap kehidupan diri sendiri lalu menerima segenap kehendak Tuhan bagi kita. Dalam Lukas 11:13 Tuhan Yesus menyatakan bahwa Allah Bapa rindu sekali untuk memberikan Roh Kudus kepada orang yang meminta kepada-Nya. Ini menyatakan bahwa kita harus percaya akan perjanjian Tuhan dan harus menyambut Roh Kudus dengan iman kepada perjanjian Allah. Seperti kita telah menyerahkan diri kita kepada Tuhan dengan kepastian yang mantap untuk suatu hal tertentu, demikian pun kita harus dengan kepastian yang mantap untuk menyambut Roh Kudus dengan iman kepada Allah. Dan jangan kuatir, tentu Tuhan akan melakukan bagian-Nya (pekerjaan-Nya), yaitu memberi Roh Kudus serta menguduskan kita.

Yang wajib diperbuat oleh orang Kristen supaya memperoleh baptisan Roh Kudus adalah seperti berikut:
Menyerahkan diri seluruhnya kepada Tuhan, yaitu menyerahkan segenap diri, baik tubuh, roh dan kehendak kepada Tuhan, Kisah 5:32; Roma 12:1-3. Penyerahan itu harus disertai dengan pengakuan dosa kepada Tuhan dan permintaan ampun. Janganlah ada dosa yang tidak diakui. Semua dosa harus dibenci dan dibuang, juga segala kuasa gelap dan jimat.
Meminta dengan pasti dari Tuhan supaya Roh Kudus diberikan, Lukas 11:13. Kalau kita bersikap pasti dan mantap dihadapan Tuhan, tentu Tuhan akan bersikap pasti dan mantap juga terhadap kita. Yang terpenting ialah, apakah kita sungguh-sungguh rindu dipenuhi dengan Roh Kudus? Apakah kita mau berdoa sehingga Tuhan mempersiapkan kita untuk menyambut Roh Kudus?
Menyambut dengan yakin, ini merupakan pekerjaan iman, Lukas 11:13; Yohanes 14:13-16. Bila kita telah menggenapi semua tuntutan Tuhan ini tentu Tuhan sudah mengerjakan bagian-Nya di dalam kita (1Tesalonika 5:24), lalu kita wajib berbuat sesuai dengan keyakinan kita, yaitu yakin bahwa Tuhan sudah melaksanakan bagian-Nya di dalam kita.

“Jikalau Tuhan melihat dalam kita suatu penyerahan diri yang sungguh-sungguh kepada kehendak Tuhan, dan ketaatan terhadap perintah dan pimpinan Roh Kudus, kita boleh yakin bahwa baptisan Roh Kudus tidak akan ditahankan daripada kita. Tuhan memanggil kita agar kita membenci kehidupan yang mementingkan diri sendiri, itu merupakan panggilan untuk menyerahkan jiwa kita dan kehendak kita kepada kematian, supaya jiwa kita mendapat kehidupan yang baru yang dipimpin oleh Roh Kudus. Kalau hal ini belum dilaksanakan, maka itu berarti bahwa kita belum mati terhadap diri kita sendiri dan kebijaksanaan diri sendiri, jadi kita tidak mengetahui dan mengalami kebergantungan kepada Roh Kudus, yang memang amat penting dalam kehidupan rohani. Andrew Murray.

Apabila ketiga hal yang disebut di atas dilaksanakan pasti Tuhan akan memberi keyakinan dan kesaksian di dalam hati kita bahwa kita dipenuhi dengan Roh Kudus. Keyakinan dan kesaksian di dalam hati timbul pada waktu kita membaca Alkitab, atau pada saat kita berdoa, atau bersaksi bagi Tuhan Yesus dan di dalam kita taat kepada-Nya dan berjalan dengan Roh Kudus.

Sesudah kita dibaptiskan dengan Roh Kudus niscaya ada kemenangan atas dosa (Galatia 5:16). Kita patut tetap mentaati segala perintah Tuhan kepada kita (Efesus 4:30; 1Tesalonika 5:19), dan memakai kuasa Roh Kudus itu untuk bersaksi bagi Tuhan supaya pada waktu kita membagikannya kepada orang lain, Tuhan tetap mencurahkan ke dalam kita kepenuhan Roh Kudus itu. Kita tidak diperkenankan mabuk oleh air anggur, melainkan kita hendaknya penuh dengan Roh Kudus setiap hari, Efesus 5:18. Setiap hari kita patut mengalami kepenuhan Roh Kudus, sehingga hal itu akan menjadi kebiasaan dalam hidup kita. Dan untuk setiap pekerjaan yang baru dan yang besar bagi Tuhan, kita memerlukan lebih banyak kepenuhan Roh Kudus. Bejana kita patut diisi dengan minyak Roh Kudus setiap hari, lalu kita salurkan lagi sebagai berkat kepada orang lain. Hal ini dilukiskan dengan indah dalam cerita perempuan janda, dalam 2Raja 4:1-7.

Baptisan Roh Kudus berhubungan erat dengan kekudusan kita dan sebenarnya tidak dapat dipisahkan daripada kekudusan kita yang dibahas dalam Pasal mengenai Asas Pelajaran tentang Keselamatan. Baiklah saudara membandingkannya.



D. KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS

I. Karunia-karunia Roh Kudus berasal dari Tuhan yang telah naik ke surga

Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, lalu Ia memberikan karunia-karunia-Nya pada hari Pentakosta untuk melengkapi jemaat-Nya dengan kuasa dalam melakukan pekerjaan-Nya. Karunia-karunia ini merupakan kuasa Allah sendiri, bukan kecakapan manusia. Dalam jemaat di Korintus terdapat banyak orang yang salah mengerti bagaimana karunia-karunia ini patut dipakai di dalam jemaat. Begitu pula pada waktu ini ada banyak salah pengertian mengenai karunia-karunia ini. Ada banyak orang dalam jemaat pada masa ini yang tidak mau mengakui adanya mujizat-mujizat di dalam jemaat dan tidak mau mengakui tanda-tanda yang menyatakan kuasa Allah. Pada pihak lain di luar jemaat ada banyak orang yang bertenung (spiritisme) (1Samuel 28:7), yang melakukan hal-hal yang ajaib dengan kuasa Iblis untuk menipu banyak orang. “Hal-hal yang berlebih-lebihan, kefanatikan dan kesesatan daripada orang-orang Kristen yang pada dasarnya jujur dan bermaksud baik, berhubungan erat dengan manifestasi-manifestasi kuasa Iblis dalam Spiritisme. Sebab itu, orang Kristen yang bermaksud baik itu masuk ke dalam bahaya, yaitu mereka akan menerima tipuan ganti manifestasi kuasa ilahi, dan dengan demikian mereka menyebabkan orang lain meragu-ragukan realitas kuasa Allah yang sejati. Pada satu pihak ada bahayanya menganut kepercayaan mutlak pada naturalisme yang menolak segala sesuatu yang tidak dapat diterangkan dalam ilmu pengetahuan. Pada pihak lain ada bahaya supernaturalisme yang palsu, yang memalsukan dan meniru pekerjaan kuasa Allah atau menggantikannya dengan pekerjaan kuasa Iblis, dan hal ini merupakan salah satu tanda utama dari akhir zaman.

“Jaminan satu-satunya bagi keseimbangan dari dua keadaan yang ekstrim ialah jangan bersikap masa bodoh mengenai karunia-karunia rohani, melainkan mengerti dengan benar kuasa Allah yang sejati serta memakainya dan menyatakan kepada dunia sesuai dengan Firman Allah, serta menghindari hal-hal yang ekstrim dan berlebih-lebihan dari kesesatan manusia dan penipuan si Iblis.” Dr. A.B. Simpson.

II. Karunia-Karunia Roh Kudus

Dalam pasal-pasal 1Korintus 12:1-14:40 Rasul Paulus memberikan pelajaran dan nasihat bagaimana karunia-karunia ini patut dipakai.

Karunia yang pertama (1Korintus 12:8) adalah berkata-kata dengan hikmat. Ini berarti menyelidiki segala sesuatu serta mengetahui bagaimana harus bertindak dalam hal itu. Arti karunia itu ialah penuh dengan akal budi Allah dalam segala masalah karunia yang berikutnya yaitu berkata-kata dengan pengetahuan. Ini berbeda dengan hikmat; karunia ini berhubungan dengan kebenaran atau perkataan yang menerangkan tentang kebenaran, berhubungan dengan pikiran, sedangkan hikmat berhubungan dengan tindakan. Pengetahuan ini menolong untuk menerapkan Firman Allah di dalam segala hal. Kedua hal ini melengkapi seseorang untuk melaksanakan pelayanan yang baik bagi Tuhan.

Berikutnya yaitu karunia iman. Ini bukan berarti iman yang mendatangkan keselamatan, melainkan iman untuk melakukan pekerjaan Kristus, iman yang memungkinkan jawaban atas doa kita. Dapat dikatakan juga bahwa itu adalah iman untuk melakukan perkara-perkara besar. Kemudian karunia untuk menyembuhkan. Ini berarti menyembuhkan orang seperti dalam Kisah 4:30 dan Yakobus 5:14-16. Lalu kuasa untuk mengadakan mujizat (tanda ajaib). Menyembuhkan orang dan mengadakan mujizat tidak sama, sebab tidak semua penyembuhan adalah mujizat. Contoh-contoh mujizat ialah kebutuhan yang dialami Elimas, kekebalan Paulus ketika ia digigit ular berbisa, atau kematian Ananias ketika ia berada di hadapan Petrus. Hal itu merupakan kejadian yang di luar hukum alam ini, suatu hukum sorgawi yang berlaku di dunia ini, seperti pada waktu Tuhan Yesus masuk ke dalam rumah padahal segala pintu dan jendela tertutup. Kedua hal itu, yaitu penyembuhan dan mujizat, wajib ada di dalam jemaat Kristus. Selanjutnya adalah karunia bernubuat. Karunia ini berkenaan dengan penyampaian Firman dari Allah. Ada kalanya karunia bernubuat mengandung unsur memberitahukan hal-hal yang akan terjadi tetapi pada umumnya artinya ialah menyampaikan Firman dari Allah. Seorang nabi mendapat pesan dari Allah lalu ia meneruskannya kepada orang banyak. Ia juga seorang yang menerangkan tentang Firman Tuhan kepada orang-orang. Ia dapat mengetahui pesan Allah untuk satu generasi. Lalu menyampaikannya kepada orang-orang itu. Dalam 1Korintus 14:3 diterangkan lebih jauh bahwa pekerjaan seorang nabi ialah meneguhkan iman, memberikan nasihat, dan memberikan penghiburan. Nabi itu berkata-kata dengan kuasa Roh Kudus, dan perkataannya adalah pesan dari Allah untuk manusia. Paulus mengutamakan karunia ini di atas segala-galanya (1Korintus 14:19).

Kemudian karunia membedakan bermacam-macam roh. Ini perlu sekali untuk dapat mengetahui apakah karunia-karunia itu berasal dari Roh Kudus atau hanya dari manusia, atau dari Iblis asalnya. Iblis sendiri sering datang kepada orang-orang saleh seperti malaikat terang, dengan maksud untuk menipu orang-orang pilihan juga, 2Korintus 11:14; Matius 24:24. Orang yang memiliki karunia ini akan tahu dan dapat membedakan apakah kuasa itu berasal dari Tuhan atau dari si Iblis.

Pada hari Pentakosta orang banyak mendengar karunia bahasa lidah dalam bahasa mereka masing-masing, kemungkinan besar mujizat itu terjadi dalam pendengaran orang-orang itu. Dalam jemaat di Korintus nyata bahwa karunia lidah bukanlah suatu bahasa yang pasti atau yang diketahui orang, melainkan bahasa roh yang perlu ditafsirkan. Ada kalanya karunia lidah sering dibuat-buat orang sehingga membawa kekacauan di dalam jemaat. Kita mau menerima karunia itu kalau karunia itu sesuai dengan yang dikatakan dalam pasal 1Korintus 14:1-40. Di dalam jemaat Korintus ada orang-orang yang memegahkan diri oleh sebab karunia lidah, padahal Rasul Paulus mendaftarkan karunia itu pada urutan yang paling akhir. Karunia menafsirkan bahasa lidah itu perlu supaya dapat dimengerti oleh jemaat, dan jemaat dapat dibangunkan. Dua karunia yang terakhir ini mengherankan tetapi faedahnya kurang sekali bila dibandingkan dengan karunia-karunia lain.

Ada beberapa orang Kristen yang berkata bahwa karunia lidah adalah tanda istimewa, dan orang yang berkarunia lidah menandakan bahwa ia sudah dibaptiskan dengan Roh Kudus. Mereka berpendapat bahwa hanya karunia itu saja yang menjadi tanda seseorang dibaptiskan dengan Roh Kudus. Sesungguhnya tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab yang menerangkan bahwa hanya karunia lidah yang menandakan bahwa seseorang sudah dibaptiskan dengan Roh Kudus. Paulus menerangkan bahwa segala karunia ini dapat dijadikan tanda bahwa seseorang dibaptiskan dengan Roh kudus. Dalam Kisah para Rasul ditulis tentang sejarahnya dan dalam Korintus ditulis tentang asas pelajarannya, kedua hal itu perlu diperhatikan. Penjelasan tentang karunia lidah dibahas oleh penulis buku ini dalam Tafsiran Surat Korintus yang pertama pasal empatbelas (1Korintus 14:1-40), dengan judul “Uraian tentang karunia lidah” dan “Kesimpulan dari hal karunia lidah”.

III. Karunia-karunia ini di bawah perintah Roh Kudus

Segala karunia roh ada di bawah perintah Roh Kudus, dan Ialah yang mengerjakan karunia-karunia ini dalam jemaat dan di dalam anggota-anggotanya. Oleh sebab itu tidak boleh seseorang memegahkan dirinya oleh sebab karunia-karunia yang diberikan kepadanya (Lihat 1Korintus 12:11). Semuanya dikerjakan semata-mata oleh kuasa Roh Kudus. Tuhan Yesus berkata, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di atas bumi … Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu”. Tuhan yang mempunyai kuasa dan Ia menyertai kita. Sebab itu segala pujian patutlah dipersembahkan kepada-Nya. Dan jikalau seseorang memegahkan dirinya sebab karunia-karunia yang ada padanya, berarti ia menghina Tuhan. Kita tidak mempunyai kuasa apa-apa kalau Roh Kudus tidak menyertai kita. Kesombongan telah menyebabkan malaikat-malaikat jatuh, oleh sebab itu patut kita berjaga-jaga.

“Kita boleh meminta kepenuhan kuasa Roh Kudus asal hal itu dipakai untuk kemuliaan Tuhan. Orang-orang yang memakai kuasa itu dengan akal budinya akan mengalami bahwa kuasa itu terlipat ganda, tetapi orang-orang yang tidak mau memakai kuasa itu untuk kemuliaan Tuhan akan disalahkan oleh Tuhan sehingga kuasa itu diambil daripadanya”. Dr. A.B. Simpson.

Orang-orang Kristen yang memiliki karunia-karunia yang penting tidak patut mengangkat dirinya lebih tinggi daripada orang-orang yang memiliki karunia-karunia yang kurang penting. Dalam pasal 1Korintus 12:1-31 dikemukakan bahwa satu anggota tubuh tidak boleh memegahkan dirinya lebih tinggi daripada yang lain, sebab semuanya sama pentingnya. Begitu pula dalam jemaat Kristus. Di dalam tubuh kita tiap-tiap anggota bekerja sama, maka demikian pula seharusnya dalam jemaat Kristus, yang satu menabur, yang lain menuai. Begitu juga orang-orang yang mempunyai karunia-karunia yang kurang penting tidak patut merasa iri kepada orang lain yang memiliki karunia yang lebih penting.

Satu hal yang nyata bahwa pekerjaan Roh Kudus tidak akan membawa kekacauan di dalam jemaat. Segala sesuatu di dalam jemaat patut dilakukan dengan sopan santun dan dengan teratur, 1Korintus 14:26,40.

IV. Kita hendaknya merindukan karunia-karunia yang lebih tinggi, yang lebih berfaedah

Tidak salah kalau kita merindukan karunia-karunia Roh Kudus, tetapi hendaknya kita merindukan karunia-karunia yang akan lebih berguna untuk meneguhkan iman orang-orang di dalam jemaat, lihat 1Korintus 12:31 dan 1Korintus 14:1. Kita harus ingat bahwa kita tidak boleh memerintah Roh Kudus dalam menentukan karunia mana yang akan Ia berikan kepada kita. Kalau kita memakai suatu karunia dengan benar maka Tuhan akan menambahkan karunia-karunia yang lain.

SUMBER : http://www.jimpress.net/roh-kudus-dan-pekerjaan-nya/

 ============================
My blog is now at the click of a variety of countries including Indonesia, the United States, Britain, Germany, France, Russia, Canada, India, Japan, Saudi Arabia, United Arab Emirates, Syria, Egypt, Australia, New Zealand, Malaysia, Brunei Darussalam, hongkong, singapore, and others.
So support me in prayer and funds.
Help us with your little Donation.
Distributes your donation to :

Richard Nata
Bank Central Asia, Tbk, Indonesia
002-157-6394

thank you

Lord Jesus bless you

Amen

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...