purchase books written by me.

purchase books written by me.
Price : Rp. 30.000,- or US$ 8.88

Saturday, March 16, 2013

Awas! hallowen berasal dare setan.

JANGAN MAIN-MAIN DENGAN HALLOWEEN

oleh PESAN AKHIR ZAMAN (Catatan) pada 2 November 2012 pukul 12:36

Lentera Labu "Jack-O-Lanterns" Yang Merupakan Simbol Halloween

Sangat menyedihkan, Tahun ini semakin banyak mal-mal di Jakarta menyelenggarakan perayaan dan pesta Haloween. Para orang tua dengan bangga mengajak anak-anak mereka yang masih kecil-kecil, turut berpartisipasi merayakan Haloween, tanpa menyadari apa itu Haloween. Semoga tidak ada di antara Saudara yang melakukan hal itu kepada anak-anak kita sendiri. Kita, Orang Percaya wajib memperingatkan keluarga dan sanak family, untuk tidak turut mengambil bagian dalam adat dunia yang sesat dan tidak mengenal Firman Allah.

Menurut History.com, asal mula perayaan Halloween berakar pada perayaan Celtic kuno “Samhain” (diucapkan Sah-win). Bangsa Celtic, hidup ribuan tahun yang lalu di daerah yang sekarang Irlandia, Inggris dan Perancis utara. Mereka menganut kepercayaan Druids dan merayakan tahun baru mereka pada tanggal 1 November. Hari itu menandai akhir musim panas dan panen serta awal musim dingin dan gelap, yang sering dikaitkan dengan waktu-waktu kematian manusia setiap tahunnya.


Para penganut moderen dari agama Druids melakukan prosesi "Samhain" pada 2010 di Stonehenge - Inggris. foto AFP
Sumber: http://www.bbc.co.uk/news/uk-11660115

Pemerintah Inggris melalui Departemen Sosialnya telah mengakui Druids sebagai agama. Hal ini membuat kepercayaan ini kembali berkembang pesat. Menurut situs RiseEarth.com, Druids tidak perlu dipertanyakan, adalah cikal bakal sejarah dari okultisme. Sihir, satanisme, paganisme dan hampir semua aspek dari okultisme bersumber pada ajaran Druids.

Bangsa Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru 1 November, batas antara dunia orang hidup dan yang mati menjadi kabur. Pada tanggal 31 Oktober malam, mereka merayakan “Samhain”, saat itu diyakini bahwa hantu orang mati kembali ke bumi. Selain menyebabkan masalah dan merusak hasil pertanian, orang Celtic beranggapan bahwa kehadiran “roh-roh dunia lain” ini, membuat para Druid, yaitu imam-imam bangsa Celtic, lebih mudah dalam membuat ramalan tentang masa depan. Untuk orang-orang yang sepenuhnya tergantung pada alam yang tidak menentu, ramalan-ramalan ini adalah sumber penting untuk mencari kenyamanan dan keselamatan selama musim dingin yang panjang dan gelap.

Untuk memperingati acara tersebut, para imam Druids membuat api unggun suci yang besar, dimana orang berkumpul untuk membakar hasil panen dan hewan sebagai kurban kepada para arwah. Selama perayaan, bangsa Celtic mengenakan kostum, biasanya terdiri dari kepala dan kulit binatang. Kemudian mereka berusaha untuk memberitahu peruntungan masing-masing. Ketika perayaan usai, mereka kembali menyalakan tungku api mereka, mereka yang telah padam sebelumnya malam itu, dari api unggun suci untuk membantu melindungi mereka selama musim dingin mendatang.


Ritual Paganisme

BERCAMPUR TRADISI ROMAWI “FERALIA” dan “POMONA”

Pada Tahun 43 Masehi, Kekaisaran Romawi telah menaklukkan sebagian besar wilayah bangsa Celtic. Dalam perjalanan selama empat ratus tahun mereka menguasai tanah Celtic, dua festival asal Romawi digabungkan dengan perayaan tradisional Celtic “Samhain”. Yang pertama adalah “Feralia”, suatu ritual tengah malam oleh orang Roma membawa biji-bijian dan sedikit garam, roti yang direndam dalam anggur, ke kuburan orang-orang mereka yang telah mati. Yang kedua adalah hari untuk menghormati “Pomona”, dewi buah dan pohon. Lambang “Pomona” adalah apel dan menggabungan perayaan ini dengan “Samhain” yang mungkin menjelaskan tradisi “apple boobing” (menunduk untuk menangkap apel di atas ember yang penuh air), yang sering dipraktekkan sebagai permainan pada tradisi Halloween saat ini.

Pada, Tahun 609 AD, Paus Bonifasius IV mendedikasikan tanggal 13 Mei sebagai hari untuk menghormati semua martir Kristen, dan hari itu dijadikan festival Katholik “Hari Semua Martir” oleh gereja Roma. Paus Gregorius III (731-741) kemudian memperluas festival itu untuk memasukkan peringatan semua orang kudus beserta semua martir, dan memindahkan perayaan dari tanggal 13 Mei ke tanggal 1 November, tepat pada tanggal perayaan kuno “Samhain” dari bangsa Celtic. Bahkan memasuki abad ke Sebelas, gereja Roma akhirnya menetapkan Tanggal 2 November sebagai “Hari Semua Arwah” (All Souls Day), hari untuk menghormati semua arwah orang mati. Hari Semua Arwah (All Souls Day) dirayakan sama dengan ritual “Samhain”, dengan api unggun besar, parade, dan berdandan kostum sebagai orang-orang kudus, malaikat dan setan.

Perayaan All Saints Day juga disebut “All-hallows” atau “All-hallowmas” (dari bahasa Inggris Pertengahan “Alholowmesse” yang berarti Hari Para Orang Suci). Dan malam sebelumnya, yang merupakan malam “Samhain” yang dirayakan dalam agama Celtic, mulai disebut “All-hallows Evening” dan kemudian disingkat “Hallows-en” atau lebih terkenal sebagai “Halloween”.

HALLOWEEN MASUK KE BENUA AMERIKA

Pada paruh kedua abad kesembilan belas, Amerika dibanjiri imigran baru. Jutaan orang Irlandia yang melarikan diri karena kelaparan Irlandia tahun 1846. Merekalah yang membantu mempopulerkan perayaan Halloween di Amerika. Mengambil dari tradisi Irlandia dan Inggris, orang Amerika mulai mengenakan kostum-kostum dan pergi rumah ke rumah untuk meminta makanan atau uang, sebuah praktek yang akhirnya menjadi tradisi “trik-dan-treat” hari ini. Sebuah tradisi Amerika yang baru lahir, dan terus tumbuh. Hari ini, Amerika Serikat menghabiskan sekitar $ 6 miliar per tahun setiap Halloween. Haloween menjadi liburan kedua terbesar secara komersial di negara itu.

Tetapi perayaan Halloween sangat jarang di Amerika bagian Utara, khususnya di wilayah New England, karena sistem “kepercayaan kaku” kaum Protestan di sana menolak merayakan Halloween. Halloween jauh lebih umum di Maryland dan koloni selatan. Orang-orang Protestan juga tidak merayakan Hari Para Orang Suci dan Hari Semua Arwah (All Souls Day) yang dirayakan oleh Gereja Roma. Berabad-abad bapa-bapa Protestan melarang orang percaya merayakan hari orang mati “Halloween”. Belakangan (2009) Vatican mengecam perayaan Halloween sebagai “kafir” dan melecehkan Hari Raya “All Souls Day”.

Di Mexico perayaan Katolik “All Saints Day” dan “All Souls Day” bercampur dengan budaya Astec dan Maya menciptakan perayaan “Day of The Dead” khas Mexico yang disebut “Dia de Los Muertos” juga dirayakan pada tiap tanggal 1 dan 2 November. Orang-orang mexico merias wajah mereka menjadi tengkorak-tengkorak hidup, membangun altar di kuburan dan menyajikan makanan di atasnya.(sumber: http://www.overstock.com/guides/how-to-plan-a-dia-de-los-muertos-celebration)


Perayaan “Dia de Los Muertos” Hari Orang Mati khas Mexico dirayakan tiap Tanggal 1-2 November

TRADISI HALLOWEEN BERTENTANGAN DENGAN IMAN KRISTEN

1. MENJADI SAMA DENGAN ROH-ROH GENTAYANGAN

Tradisi berpakaian kostum hantu dan setan-setan pada waktu Halloween, memiliki akar tradisi Eropa maupun Celtic. Ratusan tahun yang lalu, musim dingin adalah waktu yang tidak pasti dan menakutkan. Persediaan makanan sering menjadi terbatas dan bagi banyak orang yang takut akan gelap, siang hari yang singkat di musim dingin penuh hal yang mengkhawatirkan.

Pada malam Halloween, mereka meyakini bahwa roh orang mati dan hantu-hantu datang kembali ke dunia mereka. Orang-orang berpikir bahwa mereka akan menghadapi hantu jika mereka meninggalkan rumah mereka, maka untuk menghindari diakui oleh hantu, orang-orang akan mengenakan topeng/masker, ketika mereka meninggalkan rumah mereka setelah gelap, sehingga para hantu akan menganggap mereka adalah sesama hantu dan roh-roh gentayangan. Pada malam Halloween, untuk menjaga rumah mereka dimasuki hantu, orang akan menempatkan mangkuk makanan di luar rumah, maksudnya untuk menenangkan hantu dan mencegah mereka mencoba masuk ke dalam.

Tradisi ini tidak pantas diikuti oleh orang percaya. Pertama, kita tidak perlu takut menghadapi berbagai rintangan dan badai dalam hidup ini, Tuhan Yesus berjanji Ia akan selalu menyertai kita sampai kepada Akhir zaman. Jadi kita tidak seperti orang-orang yang tidak berpengharapan, sehingga harus selalu memperingati datangnya kegelapan setiap tahunnya.

Kedua, kita tidak perlu takut dan percaya bahwa pada malam Halloween setan bisa seenaknya menyatroni hidup kita dan rumah-rumah kita. Kita tidak perlu ‘tunduk’ kepada setan-setan dan memberi sesaji di depan rumah kita untuk roh-roh apapun dari dunia ini. Karena Roh yang di dalam kita lebih besar dari segala roh-roh dunia ini.

Yang ketiga, masakan kita anak-anak Tuhan berdandan layaknya seperti hantu dan menjadi serupa dengan setan-setan ? Apakah hubungannya Kristus dan setan-setan ? Kita tidak layak memakai topeng-topeng setan dan para hantu gentayangan.

2. MENANAMKAN NILAI-NILAI BURUK

Tradisi Halloween Amerika yang disebut “trik-dan-treat” mengajari anak-anak untuk memeras atau meminta sesuatu dengan ancaman. Tradisi ini berasal dari kebiasaan dari tradisi malam “Samhein” dimana orang-orang sengaja meninggalkan makanan di depan pintu rumah mereka, agar roh-roh gentayangan tidak mengusik rumah mereka.

Selama perayaan Halloween di Amerika, anak-anak dengan mengenakan kostum hantu atau setan, berkeliling menyatroni rumah-rumah tetangga untuk memunguti makanan atau kue-kue di depan pintu rumah. Bila ada tetangga yang tidak menyediakan “sesaji” di depan pintu mereka, maka anak-anak itu akan merasa “berhak” untuk mengganggu rumah itu. Anak-anak akan melempari pintu atau jendela rumah itu dengan sampah atau apa saja. Pagar dan pintu rumah yang dirusak, halaman atau taman yang diacak-acak adalah hal wajar karena malam Halloween. Berbagai gangguan dan perlakuan tidak baik akan dianggap lumrah oleh masyarakat karena Halloween. Setiap tahun pada waktu Halloween, banyak orang tua tanpa menyadari telah membiarkan nilai-nilai negatif meresap kepada anak-anak mereka.


Anak-anak didandani kostum setan-setan pada acara Halloween untuk menjadi teman dari setan-setan ?

Di Indonesia beberapa pusat perbelanjaan ikut-ikutan merayaan Halloween dengan mengadakan kontes kostum Halloween. Dan yang mengenaskan pesertanya bukan orang tua, tetapi kebanyakan anak-anak yang didandani oleh orang tua mereka, dengan kostum setan-setan mulai setan dari ala film horor barat sampai hantu gentayangan ala film horor Indonesia. Ada anak perempuan yang didandani dengan kostum hantu kepala buntung. Hantu yang diperankan menenteng kepala, lengkap dengan hiasan noda darah di leher yang buntung. Sungguh miris, apa orang tua tidak mengerti, bahwa hal itu berarti mengenalkan “sadisme” ke dalam hidup anak-anak ?

MURKA TUHAN ATAS PERSATUAN YANG TIDAK KUDUS

Kita belum membicarakan semua akibat buruk yang ditimbulkan dari tradisi perayaan Halloween. Namun beberapa penjabaran di atas seharusnya menyadarkan kita (orang percaya), untuk tidak turut mengambil bagian dalam adat istiadat yang berkaitan dengan penghormatan kepada arwah-arwah orang mati.

Dalam kitab Bilangan pasal 25 dikisahkan suatu tulah yang membunuh ribuan orang Israel. Ketika orang Israel bergabung dengan penyembah BaalPeor. Yaitu orang-orang Moab penyembah dewa-dewa dan arwah orang mati. Tuhan murka dan menimpakan tulah kepada orang Israel karena bergaul dengan orang-orang yang menyajikan persembahan kepada arwah orang mati.

“Mereka berpaut pada Baal Peor, dan memakan korban-korban persembahan bagi orang mati. Mereka menyakiti hati-Nya dengan perbuatan mereka, maka timbullah tulah di antara mereka.” – Mazmur 106:28-29

Tuhan sangat serius dengan kesucian kita, karena kita adalah umat kepunyaan-Nya. Karena TUHAN itu kudus, maka kita seharusnya juga hidup secara kudus. Dalam kitab Imamat diperingatkan setiap orang yang dirasuki arwah orang mati atau roh lain seperti roh peramal, adalah najis dan harus dihukum mati. Apakah kita pantas untuk bermain-main dalam ritual penghormatan untuk arwah orang mati dan roh setan ?

“Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku. Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.” – Imamat 20:27

Kita adalah milik Kristus, Gereja Tuhan adalah komunitas yang memang dipisahkan. Ini bukan berarti kita tidak boleh bergaul dengan orang lain dari dunia ini, tetapi jangan kita turut dalam perbuatan-perbuatan mereka yang cemar. Kita harus bisa membedakan, antara menghargai mereka sebagai sesama dan menolak perbuatan-perbuatan mereka. Kita harus berani menolak untuk tidak turut serta dalam perbuatan-perbuatan orang lain yang cemar, baik secara moral maupun spiritual.

JANGAN MAIN-MAIN DENGAN HAL-HAL YANG SPIRITUAL

Mungkin ada orang yang menyanggah bahwa keikut-sertaan mereka dalam pesta Halloween hanya untuk senang-senang, tidak bersungguh-sungguh untuk bersekutu dengan roh-roh jahat. Perhatikan Firman Tuhan katakan bahwa mereka akan menjadi sama dengan apa yang mereka senangi, mereka akan menjadi serupa dengan yang mereka cintai.

“Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu.” – Hosea 9:10b

Beberapa tahun lampau di Indonesia, khususnya di Jawa, banyak ramai soal praktek memanggil arwah orang mati melalui boneka Jailangkung. Awalnya mereka juga hanya main-main, tetapi akhirnya mereka terseret dalam urusan roh-roh jahat. Anda mungkin main-main, tetapi Halloween bukan main-main, dan roh-roh jahat tidak pernah main-main dengan Anda. Iblis selalu mencari cara untuk menjerat siapapun untuk dijadikan mangsanya.

“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” 1 Petrus 5:8

sumber: http://houseofrevelation.com/?p=770

=============================

My blog is now at the click of a variety of countries including Indonesia, the United States, Britain, Germany, France, Russia, Canada, India, Japan, Saudi Arabia, United Arab Emirates, Syria, Egypt, Australia, New Zealand, Malaysia, Brunei Darussalam, hongkong, singapore, and others.

Here's a list of my blogs:

Richard Nata
Bank Central Asia, Tbk, Indonesia
002-157-6394

thank you

Lord Jesus bless you

Amen

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...