Makna Kata “Menggenapi” (Mat 5:17-18) dan kata “Membatalkan” (Ef 2:15)
Sering kita mendengar bahwa teman-teman muslim memberikan tuduhan-tuduhan mengenai ajaran Kristen yang dibawa oleh Kristus Yesus telah diubah sedemikian rupa oleh Rasul Paulus. Ajaran dari Yesus Kristus mereka konfrontasikan dengan ajaran dari Rasul Paulus sehingga entah dari mana asalnya mereka mengambil kesimpulan bahwa ajaran dari Yesus berbeda dengan ajaran Rasul Paulus. Mereka mengatakan bahwa Yesus sama sekali tidak menghilangkan Hukum Taurat berdasarkan pada Matius 5:17-20 sedangkan menurut mereka Rasul Paulus telah membatalkan Hukum Taurat berdasarkan pada Efesus 2:15.
Dalam tulisan ini saya mencoba memberikan ulasan berdasarkan pada kedua ayat yang menjadi dasar dari ajaran Yesus Kristus dan Rasul Paulus sehingga dikonfrontasikan oleh teman-teman Muslim.
“…siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,”
==========
Biarlah teriakku sampai ke hadapan-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu (Mazmur 119:169)
==========
DEFINISI-DEFINISI
Dalam Matius 5:17 terdapat dua kata yang saling bertolak belakang, tentu saja bertolak belakang karena kedua kata tersebut digunakan sebagai pembanding. Kedua kata tersebut adalah ‘Meniadakan’ dan ‘Menggenapi’ (LAI TB) yang sedang membicarakan sebuah objek yaitu ‘Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi’. Secara umum Hukum Taurat meliputi lima kitab Musa dan kitab para Nabi adalah kitab-kitab Nabi-Nabi besar dan Nabi-Nabi kecil yang dikenal oleh Kristen sebagai “Perjanjian Lama(PL)”
Kata ‘Meniadakan’ ini diterjemahkan dari kata ‘καταλῦσαι –katalysai’dan kata ‘Menggenapi’ diterjemahkan dari kata ‘πληρῶσαι – plērōsai. Secara literal kata ‘καταλῦσαι –katalysai’ berarti “I loosen thoroughly (sama sekali melepaskan” atau” tidak digunakan lagi)” namun dapat juga diartikan sebagai (1) I break up (Memutuskan); (2) overthrow (Meruntuhkan/ Merobohkan); (3) destroy (Menghancurkan/ Membinasakan), Sedangkan Kata ‘πληρῶσαι – plērōsai’memiliki arti (1) I fill (Mengisi); (2) fulfill (Memenuhi); (3) complete (Menyelesaikan).
Sebelum mengerti makna kata “Fulfill” atau “Menggenapi” dalam Matius 5:17, ada baiknya dimengerti terlebih dahulu definisi-definisi mengenai kata-kata tersebut dalam Kamus. Disini saya menggunakan Kamus On Line terbesar di dunia, Webster Online Dictionary untuk kata “Fulfill” dan “Complete” dan Kamus terbesar di Indonesia (KBBI) untuk kata “Menggenapi(Genap)”.
Kamus Webster Online memberikan definisi sbb:
untuk kata ‘Destroy’, yaitu, “To put an end to the existence, prosperity, or beauty of; to kill (Untuk menghilangkan suatu keberadaan, kesejahteraan, atau kecantikan dari [sesuatu]; untuk membunuh)”
untuk kata ‘Fulfill’, yaitu, “To accomplish or carry into effect, as an intention, promise, or prophecy, a desire, prayer, or requirement, etc.; to complete by performance; to answer the requisitions of; to bring to pass, as a purpose or design; to effectuate. (Untuk menyelesaikan atau melaksanakan, sebagai sebuah perhatian, janji,, nubuat, keinginan, doa, atau kebutuhan, dll; untuk menyelesaikan berdasarkan perbuatan; untuk menjawab permintaan resmi dari; untuk mendatangkan, sebagai tujuan atau maksud, untuk mengadakan)”
untuk kata ‘Complete’, yaitu, “To bring to a state in which there is no deficiency; to perfect; to consummate; to accomplish; to fulfill; to finish; as, to complete a task, or a poem; to complete a course of education.( Untuk mewujudkan keadaan dimana tidak ada kekurangan, untuk sempurna, untuk mencapai, untuk memenuhi/menggenapi, untuk menyelesaikan, seperti, untuk menyelesaikan tugas, atau puisi, untuk menyelesaikan program pendidikan)”
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan memberikan definisi untuk kata ‘Menggenapi’ sbb:
1 menambah supaya genap (bulat, lengkap, utuh): dialah yg ~ kelompok kita menjadi satu regu;
2 mencukupi; menuruti: dia akan ~ barang-barang yg telah saya pesan;
3 menepati (janji dsb);
Sedangkan untuk kata ‘Taurat’ saya mengutip tulisan dari saudara Deky Hidnas Yan Nggadas. M.Div
Kata “torah” dalam bahasa Ibrani memiliki beberapa arti yang berbeda namun berhubungan erat, yakni: “hukum, arahan, instruksi, didikan, dan pengajaran”. Keberagaman arti leksikal ini langsung memberikan warning kepada kita untuk tidak mereduksi arti “torah” secara sempit: perintah atau hukum! . . ., poin yang ingin saya tegaskan dengan menyertakan sejumlah arti penggunaan kata “torah” di atas adalah bahwa kita jangan sampai berpikir bahwa istilah ini semata-mata terkait dengan “hukum” atau “perintah”. Tidak!
==========
MATIUS 5:17-18
Ayat 17 berbunyi:
[17]. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Isi ayat diatas sering kali disalah-artikan oleh teman-teman Muslim juga oleh teman-teman Kristen sendiri, bahkan saya dulu juga salah mengerti mengenai pernyataan Yesus Kristus tersebut. saya menganggap bahwa Hukum Taurat sudah ditiadakan. Sedangkan teman-teman Muslim menganggap bahwa Hukum Taurat berlaku selamanya termasuk perintah-perintah didalamnya, pemahaman ini tidaklah salah sepenuhnya. Pemahaman yang salah adalah menganggap bahwa Yesus Kristus telah membatalkan Hukum Taurat dan kitab para Nabi, Yesus Kristus tidak menghilangkan Hukum Taurat dan kitab para Nabi (PL) tapi Yesus menggenapi/ menyelesaikan/ menyempurnakan. Yesus Kristus sebagai Tuhan tidak akan membatalkan hukum-hukum yang telah dikatakanNya karena Ia sendiri yang menyatakan demikian
Matius 24:35, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Memang benar bahwa Yesus Kristus tidak membatalkan keseluruhan Hukum Taurat dan kitab para Nabi, hal ini dibuktikan dengan (1) Yesus mempelajari Perjanjian Lama (Luk 2:46). (2) Yesus menggunakan Perjanjian Lama untuk melawan pencobaan / godaan setan (Mat 4:4,7,10), dan Ia mengutip Perjanjian Lama pada waktu mengajar. Ini menunjukkan bahwa Ia menghafalkan Perjanjian Lama. (3) Yesus menyuruh orang mentaati Perjanjian Lama (Mat 8:4 bdk. Im 14:1-32). (4) Yesus sendiri mentaati Perjanjian Lama, misalnya: Ia berbakti, ikut merayakan hari raya Perjanjian Lama, dan sebagainya. Jadi jelas bahwa Yesus Kristus sama sekali tidak membatalkan keseluruhan Hukum taurat dan Kitab para Nabi. Dengan berdasarkan beberapa definisi diatas, kata yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kata “Menggenapi” lebih memiliki arti bahwa Yesus Kristus telah menyelesaikan perintah-perintah Hukum Taurat dan Kitab para Nabi. Ia tunduk dibawah hukum Taurat (Gal 4:4) yang artinya bahwa, Ia, dalam segala hal mengenai tuntutan Hukum Taurat telah ditaatiNya dengan sempurna (Rm 8:3-4), hal ini tidak dapat dilakukan oleh bangsa Israel sebelum Ia datang.
Ayat 18 berbunyi
[18] Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi
Ayat ini merupakan satu kesatuan dengan ayat 17, dan dalam ayat ini Tuhan Yesus memberikan keterangan mengenai masa belakunya hukum Taurat. Frasa “sebelum semuanya terjadi” pada ayat 18 adalah frasa untuk mempertegas frasa “untuk menggenapinya” pada ayat 17, artinya, meskipun langit dan bumi lenyap jika Hukum Taurat belum digenapi, maka satu iota atau satu titik tidak akan ditiadakan dari Hukum Taurat. Dengan kata lain, Hukum Taurat ada terus sebelum Yesus menggenapinya.
Dengan datangnya Yesus & penggenapannya di Kayu Salib (Rm 10:4), maka Tuhan telah menggunakan hukum & firman yang baru, yaitu Tuhan sendiri dalam Yesus/ firman. Yang lama tidak hilang , tetapi sudah berlalu, maka harus dilakukan sesuai dengan cara yg baru, jika tidak akan terjadi konflik dalam cara berpikir manusia untuk berkenan kepada Tuhan. Yer.31:31-34; Ibr.7:11,12,18,19; 8:8,13; 9:9,10,15; 1Kor.11:25
Roma 10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Pemahaman Lanjutan
Yesus telah memberikan makna baru bagi orang Kristen, Hukum Taurat bukanlah persyaratan utama untuk mencapai keselamatan karena aturan-aturan dalam perintah Hukum Taurat adalah berat untuk dilaksanakan, satu bagian perintah dalam Hukum Taurat tidak dilaksanakan tapi telah melaksanakan yang lainnya maka akan bersalah terhadap keseluruhan hukum tersebut (Yak 2:10) sehingga menjadi sebuah beban yang sangat berat bagi orang Yahudi hasil dari pengajaran ahli-ahli Taurat saat itu, Yesus ‘mengejek’ mereka dengan mengatakan bahwa, “Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.” (Mat 23:4).
Inti dari keseluruhan Hukum Taurat adalah Kasih, sebagaimana Yesus Kristus membagi dasa titah menjadi dua bagian, Kasih kepada Allah dan Kasih kepada manusia yang dikenal dengan sebutan Hukum Kristus (bdk. Gal 6:2). Bukan tuntutan pada sepuluh firman ini yang diselesaikan/ digenapi oleh Yesus, tetapi tuntutan hukum serimonial (hukum-hukum yang mengatur mengenai korban-korban dan cara pemberian korban) dan tuntutan hukum sipil-kemasyarakatan (hukum-hukum mengenai makanan; tahir atau tidak tahir; bagaimana Israel harus berelasi dengan bangsa-bangsa lain; sunat) yang diselesaikan/ digenapi, karena kesemuanya hanyalah bayangan atau pengambaran mengenai keselamatan yang akan datang, bukan hakekat dari keselamatan (Ibr 10:1) sehingga tuntutan-tuntutan tersebut tidak lagi mengikat orang-orang yang hidup dibawah Hukum Kristus (1 Kor 9:21), termasuk mengenai binatang-binatang yang dinyatakan haram, kesemuanya adalah halal (Kis 11:4-10; Mrk 7:19; dan Rm 14:14) karena telah disempurnakan oleh Yesus Kristus diatas salib sebagai korban untuk menghapuskan dosa (Ibr 10:11-18) dan juga sebagai bukti kasihNya kepada manusia yang menyatukan dan menyempurnakan (Kol 3:14)
Dengan demikian Yesus Kristus tidak menghilangkan atau menghapuskan hukum Taurat, namun Tuhan Yesus menyelesaikan perintah-perintah dalam hukum Taurat yakni tuntutan hukum serimonial (hukum-hukum yang mengatur mengenai korban-korban dan cara pemberian korban) dan tuntutan hukum sipil-kemasyarakatan (hukum-hukum mengenai makanan; tahir atau tidak tahir; bagaimana Israel harus berelasi dengan bangsa-bangsa lain) sehingga orang Kristen tidak tunduk dibawah Hukum Taurat melainkan Hukum Kristus yang merupakan inti dari Hukum Taurat tersebut, yaitu “Mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa juga akal budi dan Mengasihi manusia seperti mengasihi diri sendiri” (Mat 22:37-40; Mrk 12:29-31) karena Kasih adalah kegenapan Hukum Taurat (Rm 13:10)
Semua hal-hal ini (hukum serimonial dan hukum sipil-kemasyarakatan) dihapuskan pelaksanaannya saja, tetapi arti / maknanya makin diteguhkan. Misalnya: sejak Kristus mati di salib, kita tidak perlu lagi mengorbankan binatang untuk menghapuskan dosa, tetapi arti dari persembahan korban dalam Perjanjian Lama itu tetap berlaku (tidak ada pengampunan tanpa pencurahan darah – bdk. Ibr 9:22).
EFESUS 2:15
sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
Pengajaran Rasul Paulus tidak pernah bertolak belakang dengan pengajaran dari Yesus Kristus karena Rasul Paulus menyatakan bahwa ia tidak membatalkan Hukum Taurat, tetapi ia meneguhkannya dalam iman (Rm 3:31), sekalipun terdapat ayat-ayat yang menunjukan seakan-akan bahwa Rasul Paulus menentang Hukum Taurat, tetapi ayat-ayat tersebut menyatakan bahwa ia menentang KESELAMATAN MELALUI KETAATAN TERHADAP HUKUM TAURAT (bdk. Kis 15:1-2; Gal 3:1-5; dan Gal 5:1-6)
Roma 3:31 – “Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya”.
Sebelum mengerti maksud dari ayat ini, maka sebaiknya kita baca dari ayat 11 sampai ayat 15
Efesus 2:11-15
[11] Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu–sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, — [12] bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. [13] Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. [14] Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, [15] sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
Pada ayat 11 hingga ayat 15 diatas terlihat jelas, Rasul Paulus memberikan pemisahan-pemisahan antara orang Yahudi dan orang bukan Yahudi secara daging, hal ini diketahui di ketahui melalu kalimat “…dahulu kamu–sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya “sunat” (orang Yahudi) semuanya ini (baca: pembedaan) terlihat jelas sebelum kedatangan Yesus Kristus di dunia, karena tanpa Kristus orang-orang bukan Yahudi tidak termasuk kewarganegaraan Israel dan tidak mendapat ketentuan-ketentuan yang dijanjikan (ay.12), oleh sebab itu pada ayat 13-14 Rasul Paulus menyatakan bahwa dalam Kristus Yesus, semua perseteruan yang dikenal sebagai tembok pemisah telah dirubuhkan, sehingga baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi telah dipersatukan tanpa adanya pembedaan yang mengakibatkan perseteruan .
Pada ayat 15, Rasul Paulus memberikan alasan bersatunya orang Yahudi dan orang bukan Yahudi didalam Kristus Yesus untuk mejadikan manusia baru, yaitu karena kematian Yesus Kristus di kayu salib sebagai manusia, maka Yesus Kristus telah membatalkan Hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya.
Kalimat “…Ia telah membatalkan (καταργήσας – katargēsas) hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya.” disini tidaklah berarti bahwa kesemua hukum Taurat dibatalkan karena yang disoroti oleh Rasul Paulus hanya mengenai tuntutan hukum serimonial (hukum-hukum yang mengatur mengenai korban-korban dan cara pemberian korban; sunat) dan tuntutan hukum sipil-kemasyarakatan (hukum-hukum mengenai makanan; tahir atau tidak tahir; bagaimana Israel harus berelasi dengan bangsa-bangsa lain) dalam Hukum Taurat, hal ini dapat diketahui jika dibaca dari ayat 11
Semua hal-hal ini (hukum serimonial dan hukum sipil-kemasyarakatan) dihapuskan pelaksanaannya saja, tetapi arti / maknanya makin diteguhkan. Misalnya: sejak Kristus mati di salib, kita tidak perlu lagi mengorbankan binatang untuk menghapuskan dosa, tetapi arti dari persembahan korban dalam Perjanjian Lama itu tetap berlaku (tidak ada pengampunan tanpa pencurahan darah – bdk. Ibr 9:22).
Calvin
Hal 277-278: “With respect to doctrine, we must not imagine that the coming of Christ has freed us from the authority of the law: for it is the eternal rule of a devout and holy life, … With respect to ceremonies, there is some appearance of a change having taken place; but it was only the use of them that was abolished, for their meaning was more fully confirmed. … Let us therefore learn to maintain inviolable this sacred tie between the law and the Gospel, which many improperly attempt to break” (= Berkenaan dengan doktrin, kita tidak boleh membayangkan bahwa kedatangan Kristus telah membebaskan kita dari otoritas hukum Taurat: karena itu merupakan peraturan kekal dari kehidupan yang saleh / taat dan kudus, … Berkenaan dengan upacara-upacara, kelihatannya telah terjadi perubahan; tetapi hanya penggunaan mereka yang dihapuskan, karena arti mereka bahkan makin diteguhkan. … Karena itu hendaklah kita belajar untuk menjaga supaya hubungan yang kudus antara hukum Taurat dan Injil tidak diganggu gugat, yang merupakan sesuatu yang diusahakan untuk dihancurkan oleh banyak orang)
Hal 279-280:“But it is asked, were not ceremonies among the commandments of God, the least of which we are now required to observe? I answer, We must look to the design and object of the Legislator. God enjoined ceremonies, that their outward use might be temporal, and their meaning eternal. That man does not break ceremonies, who omits what is shadowy, but retains its effect” (= Tetapi ditanyakan, bukankah upacara termasuk di antara perintah-perintah Allah, yang harus kita taati sampai bagian yang terkecil? Saya menjawab: Kita harus melihat rencana dan tujuan dari pembuat hukum / undang-undang. Allah memerintahkan upacara, supaya penggunaan lahiriah mereka hanya bersifat sementara, tetapi artinya bersifat kekal. Seseorang tidak melanggar upacara, kalau ia menghapuskan apa yang bersifat bayangan, tetapi mempertahankan artinya)
KESIMPULAN
1. Yesus Kristus telah menggenapi Hukum Taurat dengan cara menyelesaikan tuntutan hukum serimonial dan tuntutan hukum sipil-kemasyarakatan
2. Hukum Taurat dengan tuntutan hukum Moral diperbaharui oleh Yesus Kristus dengan membagi dasa titah menjadi dua bagian, yaitu Kasih kepada Allah dan Kasih kepada manusia yang dikenal dengan sebutan Hukum Kristus (bdk. Gal 6:2).
3. Pengajaran Rasul Paulus dalam Efesus 2:15 tidaklah bertentangan dengan ajaran dari Yesus Kristus
Sumber dan Referensi:
•Kamus Websters Online.
•Interlinear Matius 5:17.
•Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online.
•Konkordansi Bahasa Yunani 2647 dan4137.
•Taurat Sebagai Syarat Covenan Lama bagi Israel-Deky Hidnas Yan Nggadas M.Div.
•Eksposisi Injil Matius (5:17-20)-Pdt. Budi Asali M.Div.
==============================
\\
Sering kita mendengar bahwa teman-teman muslim memberikan tuduhan-tuduhan mengenai ajaran Kristen yang dibawa oleh Kristus Yesus telah diubah sedemikian rupa oleh Rasul Paulus. Ajaran dari Yesus Kristus mereka konfrontasikan dengan ajaran dari Rasul Paulus sehingga entah dari mana asalnya mereka mengambil kesimpulan bahwa ajaran dari Yesus berbeda dengan ajaran Rasul Paulus. Mereka mengatakan bahwa Yesus sama sekali tidak menghilangkan Hukum Taurat berdasarkan pada Matius 5:17-20 sedangkan menurut mereka Rasul Paulus telah membatalkan Hukum Taurat berdasarkan pada Efesus 2:15.
Dalam tulisan ini saya mencoba memberikan ulasan berdasarkan pada kedua ayat yang menjadi dasar dari ajaran Yesus Kristus dan Rasul Paulus sehingga dikonfrontasikan oleh teman-teman Muslim.
1 Petrus 3:15
“…siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,”
==========
Biarlah teriakku sampai ke hadapan-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu (Mazmur 119:169)
==========
DEFINISI-DEFINISI
Dalam Matius 5:17 terdapat dua kata yang saling bertolak belakang, tentu saja bertolak belakang karena kedua kata tersebut digunakan sebagai pembanding. Kedua kata tersebut adalah ‘Meniadakan’ dan ‘Menggenapi’ (LAI TB) yang sedang membicarakan sebuah objek yaitu ‘Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi’. Secara umum Hukum Taurat meliputi lima kitab Musa dan kitab para Nabi adalah kitab-kitab Nabi-Nabi besar dan Nabi-Nabi kecil yang dikenal oleh Kristen sebagai “Perjanjian Lama(PL)”
Kata ‘Meniadakan’ ini diterjemahkan dari kata ‘καταλῦσαι –katalysai’dan kata ‘Menggenapi’ diterjemahkan dari kata ‘πληρῶσαι – plērōsai. Secara literal kata ‘καταλῦσαι –katalysai’ berarti “I loosen thoroughly (sama sekali melepaskan” atau” tidak digunakan lagi)” namun dapat juga diartikan sebagai (1) I break up (Memutuskan); (2) overthrow (Meruntuhkan/ Merobohkan); (3) destroy (Menghancurkan/ Membinasakan), Sedangkan Kata ‘πληρῶσαι – plērōsai’memiliki arti (1) I fill (Mengisi); (2) fulfill (Memenuhi); (3) complete (Menyelesaikan).
Sebelum mengerti makna kata “Fulfill” atau “Menggenapi” dalam Matius 5:17, ada baiknya dimengerti terlebih dahulu definisi-definisi mengenai kata-kata tersebut dalam Kamus. Disini saya menggunakan Kamus On Line terbesar di dunia, Webster Online Dictionary untuk kata “Fulfill” dan “Complete” dan Kamus terbesar di Indonesia (KBBI) untuk kata “Menggenapi(Genap)”.
Kamus Webster Online memberikan definisi sbb:
untuk kata ‘Destroy’, yaitu, “To put an end to the existence, prosperity, or beauty of; to kill (Untuk menghilangkan suatu keberadaan, kesejahteraan, atau kecantikan dari [sesuatu]; untuk membunuh)”
untuk kata ‘Fulfill’, yaitu, “To accomplish or carry into effect, as an intention, promise, or prophecy, a desire, prayer, or requirement, etc.; to complete by performance; to answer the requisitions of; to bring to pass, as a purpose or design; to effectuate. (Untuk menyelesaikan atau melaksanakan, sebagai sebuah perhatian, janji,, nubuat, keinginan, doa, atau kebutuhan, dll; untuk menyelesaikan berdasarkan perbuatan; untuk menjawab permintaan resmi dari; untuk mendatangkan, sebagai tujuan atau maksud, untuk mengadakan)”
untuk kata ‘Complete’, yaitu, “To bring to a state in which there is no deficiency; to perfect; to consummate; to accomplish; to fulfill; to finish; as, to complete a task, or a poem; to complete a course of education.( Untuk mewujudkan keadaan dimana tidak ada kekurangan, untuk sempurna, untuk mencapai, untuk memenuhi/menggenapi, untuk menyelesaikan, seperti, untuk menyelesaikan tugas, atau puisi, untuk menyelesaikan program pendidikan)”
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan memberikan definisi untuk kata ‘Menggenapi’ sbb:
1 menambah supaya genap (bulat, lengkap, utuh): dialah yg ~ kelompok kita menjadi satu regu;
2 mencukupi; menuruti: dia akan ~ barang-barang yg telah saya pesan;
3 menepati (janji dsb);
Sedangkan untuk kata ‘Taurat’ saya mengutip tulisan dari saudara Deky Hidnas Yan Nggadas. M.Div
Kata “torah” dalam bahasa Ibrani memiliki beberapa arti yang berbeda namun berhubungan erat, yakni: “hukum, arahan, instruksi, didikan, dan pengajaran”. Keberagaman arti leksikal ini langsung memberikan warning kepada kita untuk tidak mereduksi arti “torah” secara sempit: perintah atau hukum! . . ., poin yang ingin saya tegaskan dengan menyertakan sejumlah arti penggunaan kata “torah” di atas adalah bahwa kita jangan sampai berpikir bahwa istilah ini semata-mata terkait dengan “hukum” atau “perintah”. Tidak!
==========
MATIUS 5:17-18
Ayat 17 berbunyi:
[17]. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Isi ayat diatas sering kali disalah-artikan oleh teman-teman Muslim juga oleh teman-teman Kristen sendiri, bahkan saya dulu juga salah mengerti mengenai pernyataan Yesus Kristus tersebut. saya menganggap bahwa Hukum Taurat sudah ditiadakan. Sedangkan teman-teman Muslim menganggap bahwa Hukum Taurat berlaku selamanya termasuk perintah-perintah didalamnya, pemahaman ini tidaklah salah sepenuhnya. Pemahaman yang salah adalah menganggap bahwa Yesus Kristus telah membatalkan Hukum Taurat dan kitab para Nabi, Yesus Kristus tidak menghilangkan Hukum Taurat dan kitab para Nabi (PL) tapi Yesus menggenapi/ menyelesaikan/ menyempurnakan. Yesus Kristus sebagai Tuhan tidak akan membatalkan hukum-hukum yang telah dikatakanNya karena Ia sendiri yang menyatakan demikian
Matius 24:35, Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
Memang benar bahwa Yesus Kristus tidak membatalkan keseluruhan Hukum Taurat dan kitab para Nabi, hal ini dibuktikan dengan (1) Yesus mempelajari Perjanjian Lama (Luk 2:46). (2) Yesus menggunakan Perjanjian Lama untuk melawan pencobaan / godaan setan (Mat 4:4,7,10), dan Ia mengutip Perjanjian Lama pada waktu mengajar. Ini menunjukkan bahwa Ia menghafalkan Perjanjian Lama. (3) Yesus menyuruh orang mentaati Perjanjian Lama (Mat 8:4 bdk. Im 14:1-32). (4) Yesus sendiri mentaati Perjanjian Lama, misalnya: Ia berbakti, ikut merayakan hari raya Perjanjian Lama, dan sebagainya. Jadi jelas bahwa Yesus Kristus sama sekali tidak membatalkan keseluruhan Hukum taurat dan Kitab para Nabi. Dengan berdasarkan beberapa definisi diatas, kata yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kata “Menggenapi” lebih memiliki arti bahwa Yesus Kristus telah menyelesaikan perintah-perintah Hukum Taurat dan Kitab para Nabi. Ia tunduk dibawah hukum Taurat (Gal 4:4) yang artinya bahwa, Ia, dalam segala hal mengenai tuntutan Hukum Taurat telah ditaatiNya dengan sempurna (Rm 8:3-4), hal ini tidak dapat dilakukan oleh bangsa Israel sebelum Ia datang.
Ayat 18 berbunyi
[18] Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi
Ayat ini merupakan satu kesatuan dengan ayat 17, dan dalam ayat ini Tuhan Yesus memberikan keterangan mengenai masa belakunya hukum Taurat. Frasa “sebelum semuanya terjadi” pada ayat 18 adalah frasa untuk mempertegas frasa “untuk menggenapinya” pada ayat 17, artinya, meskipun langit dan bumi lenyap jika Hukum Taurat belum digenapi, maka satu iota atau satu titik tidak akan ditiadakan dari Hukum Taurat. Dengan kata lain, Hukum Taurat ada terus sebelum Yesus menggenapinya.
Dengan datangnya Yesus & penggenapannya di Kayu Salib (Rm 10:4), maka Tuhan telah menggunakan hukum & firman yang baru, yaitu Tuhan sendiri dalam Yesus/ firman. Yang lama tidak hilang , tetapi sudah berlalu, maka harus dilakukan sesuai dengan cara yg baru, jika tidak akan terjadi konflik dalam cara berpikir manusia untuk berkenan kepada Tuhan. Yer.31:31-34; Ibr.7:11,12,18,19; 8:8,13; 9:9,10,15; 1Kor.11:25
Roma 10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Pemahaman Lanjutan
Yesus telah memberikan makna baru bagi orang Kristen, Hukum Taurat bukanlah persyaratan utama untuk mencapai keselamatan karena aturan-aturan dalam perintah Hukum Taurat adalah berat untuk dilaksanakan, satu bagian perintah dalam Hukum Taurat tidak dilaksanakan tapi telah melaksanakan yang lainnya maka akan bersalah terhadap keseluruhan hukum tersebut (Yak 2:10) sehingga menjadi sebuah beban yang sangat berat bagi orang Yahudi hasil dari pengajaran ahli-ahli Taurat saat itu, Yesus ‘mengejek’ mereka dengan mengatakan bahwa, “Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.” (Mat 23:4).
Inti dari keseluruhan Hukum Taurat adalah Kasih, sebagaimana Yesus Kristus membagi dasa titah menjadi dua bagian, Kasih kepada Allah dan Kasih kepada manusia yang dikenal dengan sebutan Hukum Kristus (bdk. Gal 6:2). Bukan tuntutan pada sepuluh firman ini yang diselesaikan/ digenapi oleh Yesus, tetapi tuntutan hukum serimonial (hukum-hukum yang mengatur mengenai korban-korban dan cara pemberian korban) dan tuntutan hukum sipil-kemasyarakatan (hukum-hukum mengenai makanan; tahir atau tidak tahir; bagaimana Israel harus berelasi dengan bangsa-bangsa lain; sunat) yang diselesaikan/ digenapi, karena kesemuanya hanyalah bayangan atau pengambaran mengenai keselamatan yang akan datang, bukan hakekat dari keselamatan (Ibr 10:1) sehingga tuntutan-tuntutan tersebut tidak lagi mengikat orang-orang yang hidup dibawah Hukum Kristus (1 Kor 9:21), termasuk mengenai binatang-binatang yang dinyatakan haram, kesemuanya adalah halal (Kis 11:4-10; Mrk 7:19; dan Rm 14:14) karena telah disempurnakan oleh Yesus Kristus diatas salib sebagai korban untuk menghapuskan dosa (Ibr 10:11-18) dan juga sebagai bukti kasihNya kepada manusia yang menyatukan dan menyempurnakan (Kol 3:14)
Dengan demikian Yesus Kristus tidak menghilangkan atau menghapuskan hukum Taurat, namun Tuhan Yesus menyelesaikan perintah-perintah dalam hukum Taurat yakni tuntutan hukum serimonial (hukum-hukum yang mengatur mengenai korban-korban dan cara pemberian korban) dan tuntutan hukum sipil-kemasyarakatan (hukum-hukum mengenai makanan; tahir atau tidak tahir; bagaimana Israel harus berelasi dengan bangsa-bangsa lain) sehingga orang Kristen tidak tunduk dibawah Hukum Taurat melainkan Hukum Kristus yang merupakan inti dari Hukum Taurat tersebut, yaitu “Mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa juga akal budi dan Mengasihi manusia seperti mengasihi diri sendiri” (Mat 22:37-40; Mrk 12:29-31) karena Kasih adalah kegenapan Hukum Taurat (Rm 13:10)
Semua hal-hal ini (hukum serimonial dan hukum sipil-kemasyarakatan) dihapuskan pelaksanaannya saja, tetapi arti / maknanya makin diteguhkan. Misalnya: sejak Kristus mati di salib, kita tidak perlu lagi mengorbankan binatang untuk menghapuskan dosa, tetapi arti dari persembahan korban dalam Perjanjian Lama itu tetap berlaku (tidak ada pengampunan tanpa pencurahan darah – bdk. Ibr 9:22).
EFESUS 2:15
sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
Pengajaran Rasul Paulus tidak pernah bertolak belakang dengan pengajaran dari Yesus Kristus karena Rasul Paulus menyatakan bahwa ia tidak membatalkan Hukum Taurat, tetapi ia meneguhkannya dalam iman (Rm 3:31), sekalipun terdapat ayat-ayat yang menunjukan seakan-akan bahwa Rasul Paulus menentang Hukum Taurat, tetapi ayat-ayat tersebut menyatakan bahwa ia menentang KESELAMATAN MELALUI KETAATAN TERHADAP HUKUM TAURAT (bdk. Kis 15:1-2; Gal 3:1-5; dan Gal 5:1-6)
Roma 3:31 – “Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya”.
Sebelum mengerti maksud dari ayat ini, maka sebaiknya kita baca dari ayat 11 sampai ayat 15
Efesus 2:11-15
[11] Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu–sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, — [12] bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. [13] Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. [14] Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, [15] sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
Pada ayat 11 hingga ayat 15 diatas terlihat jelas, Rasul Paulus memberikan pemisahan-pemisahan antara orang Yahudi dan orang bukan Yahudi secara daging, hal ini diketahui di ketahui melalu kalimat “…dahulu kamu–sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya “sunat” (orang Yahudi) semuanya ini (baca: pembedaan) terlihat jelas sebelum kedatangan Yesus Kristus di dunia, karena tanpa Kristus orang-orang bukan Yahudi tidak termasuk kewarganegaraan Israel dan tidak mendapat ketentuan-ketentuan yang dijanjikan (ay.12), oleh sebab itu pada ayat 13-14 Rasul Paulus menyatakan bahwa dalam Kristus Yesus, semua perseteruan yang dikenal sebagai tembok pemisah telah dirubuhkan, sehingga baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi telah dipersatukan tanpa adanya pembedaan yang mengakibatkan perseteruan .
Pada ayat 15, Rasul Paulus memberikan alasan bersatunya orang Yahudi dan orang bukan Yahudi didalam Kristus Yesus untuk mejadikan manusia baru, yaitu karena kematian Yesus Kristus di kayu salib sebagai manusia, maka Yesus Kristus telah membatalkan Hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya.
Kalimat “…Ia telah membatalkan (καταργήσας – katargēsas) hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya.” disini tidaklah berarti bahwa kesemua hukum Taurat dibatalkan karena yang disoroti oleh Rasul Paulus hanya mengenai tuntutan hukum serimonial (hukum-hukum yang mengatur mengenai korban-korban dan cara pemberian korban; sunat) dan tuntutan hukum sipil-kemasyarakatan (hukum-hukum mengenai makanan; tahir atau tidak tahir; bagaimana Israel harus berelasi dengan bangsa-bangsa lain) dalam Hukum Taurat, hal ini dapat diketahui jika dibaca dari ayat 11
Semua hal-hal ini (hukum serimonial dan hukum sipil-kemasyarakatan) dihapuskan pelaksanaannya saja, tetapi arti / maknanya makin diteguhkan. Misalnya: sejak Kristus mati di salib, kita tidak perlu lagi mengorbankan binatang untuk menghapuskan dosa, tetapi arti dari persembahan korban dalam Perjanjian Lama itu tetap berlaku (tidak ada pengampunan tanpa pencurahan darah – bdk. Ibr 9:22).
Calvin
Hal 277-278: “With respect to doctrine, we must not imagine that the coming of Christ has freed us from the authority of the law: for it is the eternal rule of a devout and holy life, … With respect to ceremonies, there is some appearance of a change having taken place; but it was only the use of them that was abolished, for their meaning was more fully confirmed. … Let us therefore learn to maintain inviolable this sacred tie between the law and the Gospel, which many improperly attempt to break” (= Berkenaan dengan doktrin, kita tidak boleh membayangkan bahwa kedatangan Kristus telah membebaskan kita dari otoritas hukum Taurat: karena itu merupakan peraturan kekal dari kehidupan yang saleh / taat dan kudus, … Berkenaan dengan upacara-upacara, kelihatannya telah terjadi perubahan; tetapi hanya penggunaan mereka yang dihapuskan, karena arti mereka bahkan makin diteguhkan. … Karena itu hendaklah kita belajar untuk menjaga supaya hubungan yang kudus antara hukum Taurat dan Injil tidak diganggu gugat, yang merupakan sesuatu yang diusahakan untuk dihancurkan oleh banyak orang)
Hal 279-280:“But it is asked, were not ceremonies among the commandments of God, the least of which we are now required to observe? I answer, We must look to the design and object of the Legislator. God enjoined ceremonies, that their outward use might be temporal, and their meaning eternal. That man does not break ceremonies, who omits what is shadowy, but retains its effect” (= Tetapi ditanyakan, bukankah upacara termasuk di antara perintah-perintah Allah, yang harus kita taati sampai bagian yang terkecil? Saya menjawab: Kita harus melihat rencana dan tujuan dari pembuat hukum / undang-undang. Allah memerintahkan upacara, supaya penggunaan lahiriah mereka hanya bersifat sementara, tetapi artinya bersifat kekal. Seseorang tidak melanggar upacara, kalau ia menghapuskan apa yang bersifat bayangan, tetapi mempertahankan artinya)
KESIMPULAN
1. Yesus Kristus telah menggenapi Hukum Taurat dengan cara menyelesaikan tuntutan hukum serimonial dan tuntutan hukum sipil-kemasyarakatan
2. Hukum Taurat dengan tuntutan hukum Moral diperbaharui oleh Yesus Kristus dengan membagi dasa titah menjadi dua bagian, yaitu Kasih kepada Allah dan Kasih kepada manusia yang dikenal dengan sebutan Hukum Kristus (bdk. Gal 6:2).
3. Pengajaran Rasul Paulus dalam Efesus 2:15 tidaklah bertentangan dengan ajaran dari Yesus Kristus
Sumber dan Referensi:
•Kamus Websters Online.
•Interlinear Matius 5:17.
•Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Online.
•Konkordansi Bahasa Yunani 2647 dan4137.
•Taurat Sebagai Syarat Covenan Lama bagi Israel-Deky Hidnas Yan Nggadas M.Div.
•Eksposisi Injil Matius (5:17-20)-Pdt. Budi Asali M.Div.
==============================
sumber : https://www.facebook.com/bramsiantos/posts/682019821896492:0
==========================
others.
Richard Nata
SETELAH ITU KIRIM EMAIL DISERTAI BUKTI TRANSFER KE guerich007@gmail.com
LORD JESUS BLESS YOU
AMEN
==========================
INI DAFTAR BUKU BAGUS YANG SEBAENYE LO BELI N BACA. HA...7X
by Mark A. Gabriel
|
by Craig Winn
7. THE ISLAMIC ANTICHRIST : THE SHOCKING TRUTH ABOUT THE REAL NATURE OF THE BEAST by Joel Richardson
10. The End Times in Chronological Order: A Complete Overview to Understanding Bible Prophecy by Ron Rhodes
12. Son of Hamas: A Gripping Account of Terror, Betrayal, Political Intrigue, and Unthinkable Choices by Mosab Hassan Yousef
17. Islam And Terrorism: What the Quran really teaches about Christianity, violence and the goals of the Islamic jihad. by Mark A. Gabriel
25. The Banality of Suicide Terrorism: The Naked Truth About the Psychology of Islamic Suicide Bombing by Nancy Hartevelt Kobrin
41. Out of darkness Into Light: True to life stories of Muslim's coming to Jesus Christ Through Visions, Dreams, & Miracles. by Ali Abdel Masih
44. Miraculous Movements: How Hundreds of Thousands of Muslims Are Falling in Love with Jesus by Jerry Trousdale
LO CUKUP BACA BEBERAPA AJE DARE REKOMENDASI BUKU DI ATAS. MAKA LO AKAN KAGET NGELIAT BETAPA JAHATNYE ESLAM. HA...7X
YAH JELAS JAHAT LAH KARNA ALLAH SWT ADALAH IBLIS N MAMAD ADALAH ANTIKRIS. HA...7X
SEBENERNYE SIH, ALLAH SWT PIKTIP ALIAS BERHALA DEWA BULAN ARAB N DI ISRAEL NAMANYE BAAL. HA...7X
N JIBRIL ADALAH IBLIS YANG MENYAMAR SBAGE MALAIKAT TERANG.
2 KORINTUS 11:14-15
14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.
15 Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.
FATHER - GOD
6. God the Father - Four Week Mini Bible Study (The Holy Trinity Parenting Series) by Heather Bixler
Yesus.
others.
17. Elder Northfield's home: or, Sacrificed on the Mormon altar; a story of the blighting curse of polygamy by Jennie Bartlett.
18. The Mormon Delusion: The Truth Behind Polygamy and Secret Polyandry (Volume 1) by Jim Whitefield
20. They Shall Expel Demons: What You Need to Know about Demons - Your Invisible Enemies by Derek Prince
Buy new: $14.39 / Used from: $7.95
26. Foundational Truths For Christian Living: Everything you need to know to live a balanced, spirit-filled life by Derek Prince
31. Making Good Habits, Breaking Bad Habits: 14 New Behaviors That Will Energize Your Life by Joyce Meyer
38. Sons of Abraham: Egypt, Israel and Assyria Worshipping God Together as a Blessing on the Earth by Tom Hess
41. The Bible Code by MichaelDrosnin
|
44. The Original Code in the Bible: Using Science and Mathematics to Reveal God's Fingerprints by Del Washburn
KALO MO NGELIAT YANG LEBIH BANYAK MAKA KLIK DI SINI :
---------------------------------
My blogs are now at the click of a variety of countries including Indonesia, the United States, Britain, Germany, France, Russia, Canada, India, Japan, Saudi Arabia, United Arab Emirates, Syria, Egypt, Australia, New Zealand, Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong, Singapore, China, Taiwan, Argentina, Colombia, Serbia, Morocco, Algeria, Brazil, Moldova, Macedonia, Netherlands, Spain, South Korea, Timor Leste, Norway, Belgium, Romania, Vietnam, Bulgaria, Albania, Azerbaijan, Mexico, Venezuela, Swedish, Irish, Turkey, Italy, Cile, Austria, and others.
Here's a list of my blogs:
so help me with prayer and purchase books written by me.
Here's a list of my books:
2. Bukti Yesus Kristus adalah YAHWE. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-evidence-of-jesus-christ-is-yahweh.html
3. Bukti ada kutukan jahat dalam poligami. http://angel-publisher.blogspot.com/2013/12/book-there-is-evidence-evil-curse-in.html
4. bukti muhammad adalah antikris http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-proof-muhammad-is-antichrist.html
5. Yesus dalam Tritunggal yang Esa. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-jesus-in-trinity-is-one-god.html
6. Sains dalam Alkitab. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/04/book-science-in-bible.html
7. Yesus adalah satu-satunya Juruselamat dunia. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/04/book-jesus-is-only-savior-of-world.html
8. Bukti Allah Swt idiot. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-allah-swt-idiot-proof_2.html
7. Yesus adalah satu-satunya Juruselamat dunia. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/04/book-jesus-is-only-savior-of-world.html
8. Bukti Allah Swt idiot. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-allah-swt-idiot-proof_2.html
9. Pemalsuan Alkitab terbukti. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/01/book-bible-proven-forgery.html
10. Kebenaran tentang Alquran. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-truth-about-koran.html
11. ISLAM ( Ikut Setan Lewat Ajaran Muhammad ). http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-islam-invisible-satan-leader-among.html
14. Kisah 26 nabi dan rasul dalam Alquran. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/the-story-of-26-prophets-in-koran.html
15. Versi yang benar dari Alquran. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/the-correct-version-of-quran.html
- Bukti Muhammad SAW idiot. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/04/book-muhammad-saw-idiot-proof.html
English Version :
1. There is evidence evil curse in polygamy. http://angel-publisher.blogspot.com/2013/12/book-there-is-evidence-evil-curse-in.html
2. Proof muhammad is the Antichrist. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-proof-muhammad-is-antichrist.html
4. Allah SWT idiot proof. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-allah-swt-idiot-proof_2.html
5. Science in the bible. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/04/book-science-in-bible.html
6. Jesus is the only Savior of the world. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/04/book-jesus-is-only-savior-of-world.html
7. Evidence of Jesus Christ is Yahweh. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-evidence-of-jesus-christ-is-yahweh.html
8. Jesus in the Trinity is One God. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-jesus-in-trinity-is-one-god.html
9. Israel proof Yahweh is the creator of the universe. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-israel-proof-yahweh-is-creator-of.html
10. The truth about the Koran. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-truth-about-koran.html
6. Jesus is the only Savior of the world. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/04/book-jesus-is-only-savior-of-world.html
7. Evidence of Jesus Christ is Yahweh. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-evidence-of-jesus-christ-is-yahweh.html
8. Jesus in the Trinity is One God. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-jesus-in-trinity-is-one-god.html
9. Israel proof Yahweh is the creator of the universe. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-israel-proof-yahweh-is-creator-of.html
10. The truth about the Koran. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-truth-about-koran.html
11. Islam ( Invisible Satan Leader Among Muslims ). http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/book-islam-invisible-satan-leader-among.html
12. Allah is not God but the devil. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/02/book-allah-is-not-god-but-devil.html
15. The correct version of the Quran. http://angel-publisher.blogspot.com/2014/03/the-correct-version-of-quran.html
BELI BUKU GUE NYOK. ha...7x
Biar gue bisa full time menyebarkan injil.
BIAR NAMA YESUS DITINGGIKAN DAN DIMULIAKAN DI SELURUH BUMI. HA...7X
Filipi 2:5-11
5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11 dan segala lidah mengaku: ''Yesus Kristus adalah Tuhan,'' bagi kemuliaan Allah, Bapa!
TRANSFER UANG PEMBELIAN BUKU/HAK LISENSI KE :
Richard Nata
Bank Central Asia, Tbk, Indonesia
002-157-6394
SETELAH ITU KIRIM EMAIL DISERTAI BUKTI TRANSFER KE guerich007@gmail.com
ATAU SMS KE 62-8889910822 ( SMS ONLY, NO PHONE CALL ).
Jangan lupa, beritahukan buku apa yang anda beli dari kami.
LORD JESUS BLESS YOU
AMEN